" Lucah Melayu "

" Lucah Melayu "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 27 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/lucah-melayu.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Lucah Melayu "

" Asik ML Kamu "

" Asik ML Kamu "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 27 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/asik-ml-kamu.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Asik ML Kamu "

Cerita Ngentot Chika si gadis perawan

Hai… pencinta Cerita Dewasa Indonesia! cerita sex kali ini terjadi sebulan yang lalu! gw akan cerita dari awal mengapa bisa terjadinya ngentot cewek perawan untuk pertama kalinya... Nama gw Wira , gw kuliah di salah satu university negri di Jakarta...

admin 27 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/cerita-ngentot-chika-si-gadis-perawan/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Cerita Ngentot Chika si gadis perawan

Korban Tewas Akibat Gempa di Selandia Baru Capai 145 Orang

DediNews- Memasuki hari ke-6, jumlah korban tewas akibat gempa yang melanda kota Christchurch di Pulau Selatan Selandia Baru mencapai 145 jiwa. Sementara 200 orang masih dinyatakan hilang. Sejauh ini, baru enam korban yang namanya berhasil diumumkan pihak Kepolisian Selandia Baru

admin 27 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/korban-tewas-akibat-gempa-di-selandia-baru-capai-145-orang/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Korban Tewas Akibat Gempa di Selandia Baru Capai 145 Orang

Handuk ‘Bersarang’ di Usus Wanita Selama 3 Tahun

Chhattisgarh, India,Kasus aneh dialami seorang wanita India yang sering mengalami sakit perut. Setelah dioperasi, dokter ternyata menemukan handuk yang diperkirakan telah bersarang di ususnya selama tiga tahun setelah operasi caesar yang pernah dilakukan. Handuk tersebut bersarang di usus Sabnam Praveen, wanita berusia 30 tahun asal Bilaspur, Chhattisgarh, India

admin 27 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/handuk-bersarang-di-usus-wanita-selama-3-tahun/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Handuk ‘Bersarang’ di Usus Wanita Selama 3 Tahun

Pengalaman Seks waktu SMA

READMORE - Pengalaman Seks waktu SMA

T0tal Tr4ining Adobe Acrobat X Pro Essentials Training DVD

Total Training Adobe Acrobat X Pro Essentials Training DVD | 869MB Total Training for Adobe Acrobat X Pro: Essentials online training will teach you the skills you need to master this new version of Adobe s powerful document management software. The interface for Acrobat 10 has been completely redesigned.

admin 27 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/t0tal-tr4ining-adobe-acrobat-x-pro-essentials-training-dvd/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - T0tal Tr4ining Adobe Acrobat X Pro Essentials Training DVD

Relax and watch the Oscar Ceremony Live Net

Pick up all the glitz along with glamour when you view the Oscars on the internet at 8 past midday ET, Sunday, Feb. 27 live coming from the Kodak Theater in Los Angeles California I'm going to be viewing from the relaxation of a seat pulled up in front of my own own home pc monitor since I stumbled upon this wonderful application that gets me easy access to the televised 83rd production of the Oscars

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/relax-and-watch-the-oscar-ceremony-live-net/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Relax and watch the Oscar Ceremony Live Net

Bayi yang Bernama ‘Facebook’

Sepasang suami-istri di Mesir memberi nama bayi mereka dengan nama 'Facebook'. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa terima kasih karena Facebook berperan dalam revolusi yang berlangsung di Mesir dan ikut memberi andil atas jatuhnya Presiden Hosni Mubarak, Si ayah bayi yang bernama Jamal Ibrahim memilih nama itu sebagai rasa terima kasih atas revolusi dan gerakan kaum muda di negara itu. Seluruh keluarga, teman, dan tetangganya berkumpul di Ibrahimia dan merayakan kelahiran bayi mungil itu

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/bayi-yang-bernama-facebook/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Bayi yang Bernama ‘Facebook’

Ngeseks dengan pacarku Mimi

Sebut saja namaku Dodo, usiaku saat ini 32 tahun, kulit kuning bersih badan agak kurusan sedikit. Ini adalah pengalamanku pribadi semasa aku di Solo (saat ini di Surabaya). Saat aku kuliah dulu di Solo aku punya pacar anak Palembang sebut aja namanya Esmeralda tapi aku lebih suka memanggilnya Mimi, dia sekolah di SMA di Yogya.

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/ngeseks-dengan-pacarku-mimi/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Ngeseks dengan pacarku Mimi

makijaż oczu

Powered By WizardRSS - Full Text RSS Feeds

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/makija-oczu/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - makijaż oczu

Nikmatnya Cewek ABG SMA

Kali ini adalah pengalaman sex saya dengan ABG yang masih SMU bernama Linda.

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/nikmatnya-cewek-abg-sma/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Nikmatnya Cewek ABG SMA

GAIRAH BINAL WANITA BERJILBAB


Mufidah adalah seorang ibu rumah
tangga berwajah cantik yang
berkulit putih bersih baru berusia
31 tahun. Selama 6 tahun
perkawinannya dengan mas Syamsul,
wanita ini telah dikaruniai dua anak
yang masing-masing berusia 3 tahun
dan 5 tahun. Selain kesibukannya
sebagai ibu rumah tangga, wanita
yang selalu mengenakan jilbab ini
juga cukup aktif di partai, demikian
juga suaminya. Jilbab lebar serta
jubah panjang serta kaus kaki
sebagai cirinya ada padanya apabila
dia keluar rumah atau bertemu
laki-laki yang bukan mahromnya,
sehingga mengesankan kealiman
Mufidah.
Sore ini, ibu muda yang alim ini
kedatangan tamu seorang laki-laki
yang dikenalnya sebagai rekan
sekantor suaminya, sehingga
terpaksa dia harus mengenakan
jilbab lebarnya serta kaus kaki
menutupi kakinya untuk menemuinya,
karena kebetulan suaminya sedang
rapat di kantor dan baru akan
kembali selepas maghrib. Dengan
jilbab putih yang lebar serta jubah
panjang bemotif bunga kecil
berwarna biru serta kaus kaki
berwarna krem, Mufidah menemui
tamu suaminya itu bernama Hendri.
Seorang laki-laki yang kerap
bertamu ke rumahnya. Wajahnya
tidak tampan namun tubuhnya
terlihat tegap dan atletis. Usianya
lebih muda dari suaminya ataupun
dirinya hingga suaminya ataupun dia
sendiri memanggilnya dengan
sebutan dik Hendri.
Sebetulnya Mufidah kurang menyukai
laki-laki bernama Hendri itu, karena
matanya yang jalang kalau
melihatnya seakan hendak
menelannya bulat-bulat sehingga dia
lebih suka menghindar jika Hendri
datang bertamu. Namun kali ini,
Mufidah harus menemuinya karena
Hendri ini adalah rekan suaminya,
terpaksa Mufidah bersikap ramah
kepadanya. Memang tidak mungkin
untuk menyuruh Hendri kembali,
ketika suaminya tidak ada di rumah
seperti ini karena jauhnya rumah
tamu suaminya ini.
Akhirnya Mufidah mempersilahkan
Hendri menunggu di ruang tamu
sedangkan dia pergi ke dapur
membuatkan minum untuk tamunya
tersebut. Sore ini, suasana rumah
Mufidah memang sangat sepi. Selain
suaminya yang tidak ada di rumah,
kedua anaknya pun sedang ngaji dan
baru pulang menjelang maghrib
nanti. Di dapur, Mufidah tengah
menyiapkan minuman dan makanan
kecil buat tamu suaminya yang
tengah menunggu di ruang tamu.
Tangan ibu muda ini tengah
mengaduk gelas untuk minuman
tamu suaminya ketika tanpa
disadarinya, laki-laki tamu suaminya
yang semula menunggu di ruang
tamu tersebut menyelinap ke dapur
menyusul Mufidah. Mufidah terpekik
kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba
seorang lelaki memeluknya dari
belakang. Wanita berjilbab lebar ini
sangat kaget ketika menyadari yang
memeluknya adalah Hendri tamu
suaminya yang tengah dibikinkan
minuman olehnya. Mufidah berupaya
meronta namun tiba-tiba sebilah
belati telah menempel di pipi wanita
yang halus ini. Kemudian lelaki itu
langsung mendekatkan mulutnya ke
telinga Mufidah.
"Maaf, Mbak Mufidah. Mbak Mufidah
begitu cantik dan menggairahkan,
aku harap Mbak jangan melawan
atau berteriak atau belati ini akan
merusak wajah ayu yang cantik ini".
desis Hendri membuat Mufidah tak
berkutik.
Kilatan belati yang dibawa Hendri
membuat wajah wanita berjilbab ini
pucat pasi. Seumur hidupnya, baru
kali ini Mufidah melihat pisau belati
yang terlihat sangat tajam sehingga
membuat wanita ini lemas
ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab
yang alim ini mengejang ketika dia
merasakan kedua tangan Hendri itu
menyusup ke balik jilbab lebarnya
meremas-remas lembut kedua
payudaranya yang tertutup jubah
dan?.. Lantas salah satu tangan
Hendri lalu turun ke arah
selangkangannya, meremas-remas
kemaluannya dari luar jubah yang
dipakainya.
"Jangaan.. dik Hendrii.."desah Mufidah
dengan gemetaran.
Namun laki-laki ini tak perduli, kedua
tangannya kian bernafsu meremas-
remas buah dada serta
selangkangan wanita alim berusia 31
tahun ini. Mufidah menggeliat-geliat
menerima remasan laki-laki yang
bukan suaminya ini dalam posisi
membelakangi laki-laki itu.
"Jangaan.. dik Hendrii…. sebentar lagi
anak-anakku pulang.." desah Mufidah
masih dengan wajah ketakutan dan
gelisah.
Hendri terpengaruh dengan kata-
kata Mufidah, diliriknya jam dinding
yang terdapat pada dapur tersebut
dan memang selama sering bertamu
di rumah ini Hendri mengetahui tak
lama lagi kedua anak wanita yang
tengah diperkosanya itu pulang dari
ngaji. Laki-laki ini mengumpat pelan
sebelum kemudian, Hendri berlutut
di belakang Mufidah. Mufidah
menggigil dengan tubuh mengejang
ketika kemudian wanita kader ini
merasakan tangan lelaki tamu
suaminya itu merogoh lewat bagian
bawah jubahnya, lalu menarik turun
sekaligus rok dalam dan celana
dalamnya. Lantas tanpa diduganya,
Hendri menyingkap bagian bawah
jubah birunya ke atas sampai ke
pinggang.
Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik
dengan wajah yang merah padam
ketika menyadari bagian bawah
tubuhnya kini telanjang. Sementara
Hendri justru merasa takjub
melihat istri rekan sekantornya ini
dalam keadaan telanjang bagian
bawah tubuhnya begitu
menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini
tidak pernah menyangka kalau sore
ini akan melihat tubuh istri Mas
Syamsul yang selalu dilihatnya dalam
keadaan berpakaian rapat kini
ditelanjanginya.
Pertama kali Hendri melihat
Mufidah, laki-laki ini memang sudah
tergetar dengan kecantikan wajah
wanita berkulit putih keturunan
ningrat ini walaupun sebenarnya
Hendri juga sudah beristri, tapi
apabila dibandingkan dengan Mufidah
wajah istrinya nggak ada apa-
apanya. Namun wanita yang selalu
berpakaian rapat tertutup dengan
jilbab yang lebar membuatnya segan
juga karena Mufidah adalah istri
temannya. Tetapi seringkalinya
mereka bertemu membuat Hendri
semakin terpikat dengan kecantikan
istri mas Syamsul ini, bahkan
walaupun Mufidah memakai pakaian
jubah panjang dan jilbab yang lebar,
Hendri dapat membayangkan
kesintalan tubuh wanita ini melalui
tonjolan kemontokan buah dadanya
dan pantatnya yang bulat indah
bahenol. Muka Mufidah merah
padam ketika diliriknya, mata Hendri
masih melotot melihat tubuh
Mufidah yang setengah telanjang.
Celana dalam dan rok dalam yang
dipakai wanita berjilbab ini kini
teronggok di bawah kakinya setelah
ditarik turun oleh Hendri, sehingga
wanita alim ini tidak lagi memakai
celana dalam. Bentuk pinggul dan
pantat wanita alim yang sintal ini
sangat jelas terlihat oleh Hendri.
Belahan pantat Mufidah yang
telanjang terlihat sangat bulat,
padat serta putih mulus tak
bercacat membuat birahi laki-laki
yang telah menggelegak sedari tadi
kian menggelegak. Diantara belahan
pantat Mufida terlihat kemaluan
wanita istri rekannya yang sangat
menggiurkan.
"Mbak Mufidah.. Kakimu
direnggangkan dong. Aku ingin
melihat memekmu…" kata Hendri
masih sambil jongkok seraya
menahan birahinya karena melihat
bagian kehormatan istri rekannya
yang cantik ini.
Wanita itu menyerah total, ia
merenggangkan kakinya. Dari bawah,
lelaki itu menyaksikan pemandangan
indah menakjubkan. Di pangkal paha
wanita berjilbab ini tumbuh rambut
kemaluannya, meski tak lebat namun
terlihat rapi. Hendri kagum melihat
kemaluan Mufidah yang begitu
montok dan indah, beda sekali
dengan kemaluan istrinya.
"Jangaan.. diik.. hentikaaan… anak-
anakku sebentar lagi pulang" pinta
Mufidah dengan suara bergetar
menahan malu.
Namun Hendri seolah tak
mendengarnya justru tangan lelaki
itu menguakkan bongkahan pantat
istri Mufidah dan lidahnya mulai
menyentuh anusnya. Mufidah
menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab
ini mengejang ketika ia merasakan
lidah lelaki itu menyusuri belahan
pantatnya lantas menyusuri celah di
pangkal pahanya.
"Oh dik jajajangan?".
Dengan bernafsu Hendri menguakkan
bibir kemaluan Mufidah yang
berwarna merah jambu dan lembab.
Tubuh wanita ini mengejang lebih
hebat lagi saat lidah lelaki itu
menyeruak ke liang vaginanya.
Tubuhnya bergetar ketika lidah itu
menyapu klitorisnya. Semakin lama
wanita berjilbab berusia 31 tahun ini
tak kuasa menahan erangannya.
"Oh yeah? Aaaagggh!", ketika bibir
lelaki itu mengatup dan menyedot-
nyedot klitorisnya.
Dan menit-menit selanjutnya
Mufidah semakin mengerang
berkelojotan oleh kenikmatan birahi
ketika Hendri seakan mengunyah-
ngunyah kemaluannya. Seumur
hidupnya, Mufidah belum pernah
diperlakukan seperti ini walaupun
oleh mas Syamsul suaminya.
"Hmmm…, memekmu enak?. Mbak
Mufidah…." kata Hendrii sambil berdiri
setelah puas menyantap kemaluan
istri rekannya ini, dan tangan
kirinya terus mengucek-ngucek
kelamin Mufidah sambil berbisik ke
telinga ibu muda itu?.
"Mbak saya entotin ya, saya mau
mbak merasakan hangatnya penisku"
"Aihhhh… eungghhhh…. jangan.. ampun"
Mufidah mengerang dengan mata
mendelik, ketika sesuatu yang
besar, panjang dan panas mulai
menusuk kemaluannya melalui
belakang.
Tubuh wanita berjilbab berdarah
ningrat itu mengejang antara rasa
marah bercampur nikmat Mufidah
meronta lemah disertai desahannya.
Dengan buas Hendri menghujamkan
batang penisnya.
"Mmmfff.. oh oh. enak juga ngentot
sama Mbak?." tanpa melepas bajunya
ibu muda itu, Hendri menyetubuhi
isteri sahabatnya dari arah
belakang, Hendri sambil
menggerakkan pinggangnya maju
mundur dengan napas terengah-
engah menghentakan penis besarnya.
Mufidah dapat merasakan penis
Hendri yang kini tengah menusuk-
nusuk liang kemaluannya, jauh lebih
besar dan panjang dibanding penis
suaminya. Tangan kiri lelaki itu
membekap pangkal paha Mufidah,
lalu jari tengahnya mulai menekan
klitoris ibu muda berjilbab itu lantas
dipilinnya dengan lembut, membuat
wanita kader salah satu partai
yang alim ini menggigit bibirnya
disertai desahan nikmatnya. Mufidah
tak kuasa menahan sensasi yang
menekan dari dasar kesadarannya.
Wanita berjilbab lebar ini mulai
mendesah nikmat, apalagi tangan
kanan lelaki itu kini menyusup ke
balik jubahnya, lalu memilin-milin
puting susunya yang peka…
"Ayo Mbak Mufidah…. ahhhh… jangan
bohongi dirimu sendiri… nikmati… ahh….
nikmati saja…." Hendri terus memaju
mundurkan penisnya yang terjepit
vagina ibu muda yang alim ini.
Mufidah menggeleng-gelengkan
kepalanya, mencoba melawan
terpaan kenikmatan di tengah
tekanan rasa malu. Tapi ia tak
mampu. Mufidah mendesah nikmat
dan tanpa sadar ia meracau…
"Oh besar sekali punyamu dik hendri,
sakiiiit… Oooh ampuuun yeah ampuuun
dik".
Hendri dengan gencar mengocok
penisnya didalam vagina yang mulai
basah sambil berbisik pada ibu muda
itu.
"Mana yang enak kontolku dengan
punya mas Syamsul mbak?", Mufidah
mulai meracau kembali seraya
mengerang.
"Oooooh enak punyamu dik, besar dan
panjang aduh dik ngilu oh mmmf
Aaaagghh.." dan akhirnya wanita
cantik ini menjerit kecil saat ia
meraih puncak kenikmatan, sesuatu
yang baru pertama kali ditemuinya
walaupun 6 tahun dia telah
menjalani pernikahan dengan mas
Syamsul belum pernah Mufidah
mendapatkan orgasme sedahsyat ini.
Tubuh Mufidah langsung lunglai, tapi
lelaki di belakangnya selangkah lagi
akan sampai ke puncak. Hendri
masih terus mengaduk vaginanya
dengan kecepatan penuh. Lalu,
dengan geraman panjang Hendri
menusukkan penisnya sejauh
mungkin ke dalam kemaluan ibu
muda berjilbab ini. Kedua tangannya
mencengkeram payudara Mufidah
yang padat dan montok dengan
kuat diremasnya. Mufidah yang
masih dibuai gelombang kenikmatan,
kembali merasakan sensasi aneh
saat bagian dalam vaginanya
disembur cairan hangat mani dari
penis Hendri yang terasa banyak
membanjiri liangnya. Mufidah kembali
merintih mirip suara anak kucing,
saat dengan perlahan Hendri
menarik keluar penisnya yang lunglai.
Begitu gelombang kenikmatan
berlalu, kesadaran kembali memenuhi
ruang pikiran wanita ini. Mufidah
tersadar dan terisak dengan tangan
bertumpu pada meja dapur.
"Sudah, Mbak Mufidah nggak usah
nangis! Toh mbak Mufidah ikut
menikmati juga, jangan ceritakan
pada siapa-siapa kalau tidak mau
nama baik suamimu tercemar
dengan perselingkuhan kita!!" kata-
kata Hendri dengan nada tekanan
keras sambil membenahi celananya.
Mufidah diam saja, harga dirinya
sebagai seorang istri dan wanita
hancur. Wanita itu baru merapikan
pakaiannya yang awut-awutan
ketika, dilihatnya Hendri telah pergi
dari dapur dan beberapa saat
kemudian tanpa berpamitan,
terdengar suara mobil Hendri
berlalu meninggalkan halaman
rumahnya. Mufida terisak menyesali
nasib yang menimpanya,
Namun dia juga merasa malu betapa
dia ikut menikmati juga ketika tamu
suaminya itu menyetubuhinya sambil
berdiri dari arah belakang tubuhnya
dengan posisi menungging, Mufidah
belum pernah melakukan hubungan
intim bersama suaminya dengan
posisi demikian itu, namun segera
air mata yang menghiasi wajahnya
buru-buru dihapusnya saat didengar
suara kedua anaknya pulang.
Dan sejak peristiwa perkosaan itu,
ketika ia melakukan hubungan
kelamin dengan suaminya Mufidah
sudah tak bisa merasakan nikmat
lagi saat ia melayani suaminya.
Mufidah merasakan penis suaminya
tidak ada apa-apanya bila
dibandingkan dengan punya Hendri
yang besar panjang, dan bayangan
saat ia diperkosa oleh Hendri
membuat dirinya menuntut sesuatu
yang dapat memberikan gelombang
kenikmatan. Ia ingin suaminya bisa
seperkasa Hendri yang bisa
melambungkan sukmanya saat
mencapai puncak kenikmatan. Rasa
menyesal saat diperkosa dan gejolak
syahwat berkecamuk dalam
batinnya membuat ibu muda itu
merindukan kejantanan milik lelaki
seperti Hendri, namun semuanya ia
pendam sendiri seolah-olah tidak
ada kejadian apa-apa bila berada
didepan suaminya.
Dua minggu setelah peristiwa itu
Mufidah menerima telepon dari
Hendri saat suaminya keluar kota.
"Halo mbak! Mas Syamsul pergi ke
Semarang ya? Saya mau bertamu
ke rumah bolehkan?"
"Brengsek kamu dik Hendri!" jawab
Mufidah.
"Lho koq mbak marah. Mbak
menikmati juga kejantananku saat
itu."
Lalu Mufidah memutuskan hubungan
telepon, dengan tubuh gemetar dan
perasaan tak menentu ia masuk ke
dalam kamar, ia khawatir Hendri
pasti akan datang bertamu siang ini
disaat anak-anaknya berada
disekolah dan suaminya tak ada
dirumah. Hatinya berkecamuk antara
menerima kunjungan Hendri atau
tidak, namun gejolak nafsunya
menuntut sesuatu yang tak pernah
didapatkan dari suaminya. Tiba-tiba
ketukkan pintu terdengar olehnya
dan dengan gugup ia keluar dari
kamar, langkahnya sedikit gemetar
saat menuju pintu rumah.
Ketika ia membuka pintu tampak
seringai Hendri dengan sorot mata
penuh nafsu saat menatap dirinya.
Tanpa basa basi lagi Hendri langsung
mengunci pintu rumahnya, dan
Hendri telah mempunyai rencana
agar isteri sahabatnya yang cantik
ini akan selalu ketagihan dengan
batang kejantanannya, dan Hendri
akan menunjukkan bagaimana
memberikan kepuasan dalam
permainan seks pada isteri
sahabatnya. Saat Hendri mendekati
tubuh wanita cantik ini kian
gemetar dan dengan buasnya Hendri
menciumi leher jenjang isteri
sahabatnya, tubuh ibu muda itu
mengejang ketika dengan sedikit
kasar Hendri meremas-remas
pantatnya dan kekasaran itu
membuat gejolak nafsu Mufidah
menggelegak hingga lupa akan
segala-galanya. Matanya terbelalak
saat dengan cepatnya Hendri sudah
dalam keadaan telanjang
dihadapannya, penisnya yang besar
panjang mulai membesar. Dan
dengan kasar Hendri melucuti
pakaian Mufidah hingga keduanya
sama-sama telanjang yang tinggal
hanya jilbabnya yang belum terlepas,
karena Hendri akan lebih bergairah
jika isteri sahabatnya saat digarap
masih memakai jilbab. Kemudian
Hendri mendudukkan ibu muda itu di
sofa, lalu disorongkan penisnya ke
wajah Mufidah dan digesekan ke
hidung perempuan itu.
"Ayo mbak cium dan jilati ini penis
yang pernah memberikan
kenikmatan ayo ayo!."
Saat itu Mufidah serasa akan
muntah karena ia belum pernah
mencium penis Hendri sedang penis
suaminya belum pernah Mufidah
menjilatinya, dan ini penis orang lain.
Namun kali ini ia dengan terpaksa
melakukan itu.
"Pegang ya mbak, dan gesek-gesek
dipipi, nah begitu cium mbak terus-
terus cium."
Aroma batang penis itu mulai
merangsang Mufidah dan tanpa
sadar ia mulai menjilati penis Hendri
dengan nafsu yang menggelegak dan
ia merasakan sensasi baru memacu
gairahnya, ia mulai merasakan penis
itu kian membesar dalam mulutnya
hingga mulutnya tak sanggup lagi
untuk mengulum batang penis lelaki
itu. Mufidah sudah bukan Mufidah
yang dulu lagi sejak ia mengenal
batang penis lelaki yang besar
panjang.
"Mmmmfff… mmmf"
"Oh oh yeah enak juga ngentot
mulut mbak, ternyata mbak suka
isep kontol ya?", dan kata-kata
kotor Hendri ditelinganya serasa
indah terdengar dan nafsu Mufidah
kian membuncah keubun-ubun.
"Dik Hendri puaskanlah mbak..
bawalah mbak masuk ke kamar oh
dik cepatan.. setubuhi mbak seperti
tempo hari.
"Aaaagggh.. Ouuuh"
Lalu Hendri membopong tubuh molek
isteri sahabatnya naik ke ranjang,
dan dengan buas Hendri menindihnya,
dan ibu muda itu berkelojotan saat
mulut Hendri mengulum putting susu
yang masih segar dan jari-jari
Hendri merogoh liang vaginanya.
Mufidah kian mengejang?.
"?Ooooh mmmf ampun Dik Hendri
jangan… jangaaan mempermainkan
mbak oh yeah mmf… Ayo dik Hendri
berilah mbak nikmat kejantananmu
aampun…"
"He… heee sabar dong mbak, aku juga
suka dengan memek mbak yang
sempit ini, aku suka jilatin
memekmu, mana yang enak punyaku
dengan punya mas Syamsul mbak"
"?Enak punyamu dik."
"Mana yang besar dan panjang
punyaku sama punya mas Syamsul"
"Oh dik tolong dik cepat. Bbbbbesar
pppppunya muuu."
Lalu dengan gemasnya Hendri
menggigit kecil payudara indah milik
Mufidah seraya batang penis besar
itu menerobos masuk keliangnya
yang sempit, walau ia sudah
melahirkan anak dua namun serasa
sempit buat ukuran penis besar
Hendri. Mata ibu muda itu terbeliak
keatas saat penis besar itu kandas
didasar rahimnya dan kenikmatan
seperti itu belum pernah ia
dapatkan dari suaminya dan
sekarang ia dapat merasakan dari
penis orang lain selain suaminya,
tubuhnya menggeletar hebat ketika
dengan irama lambat dan terkadang
cepat ayunan batang penis Hendri
keluar masuk vaginanya. Kenikmatan
demi kenikmatan serasa sampai ke
ubun-ubunnya.
"Ooh oh yeh enak eeeeeenak kontol
besarmu dik Hendriiiiiiii oh ampun."
Ia meracau tanpa sadar saking
kenikmatan itu mendera dirinya.
Mufidah bagaikan kuda betina liar
saat dipacu oleh lelaki sahabat
suaminya, ia melenguh seperti sapi
disembelih karena nikmatnya, ia
menangis dan menyesal karena
selama ini ia telah tertipu oleh
suaminya bahwa kenikmatan itu bisa
ia dapatkan asalkan mas Syamsul
tahu bagaimana caranya
memberikan kepuasan kepadanya,
dan ternyata suaminya adalah suami
yang tidak mempunyai pengetahuan
tentang urusan seks, itu yang
membuat ia menangis, serta
menyesal, terhina dan marah pada
diri sendiri. Maka bagaikan banteng
betina yang terluka ia pacu nafsu
berahinya yang terpendam selama
ini.
"Ayo dik nikmatilah tubuhku,
setubuhilah aku sesukamu."
"Baik mbak yang cantik, kekasih
binalku sekarang waktunya
nikmatilah rasa kontol besar ini"
"Mmmmmf yeah, oh memek mbak
legit rasanya."
Dan Tubuh Mufidah melengkung saat
ia mencapai puncak nirwana.
"Ooooh enak tolooooong ampuuuuuun,"
biji mata Mufidah mendelik ia
berkelonjotan saat semburan lahar
panas Hendri dengan derasnya
menyemprot dasar rahimnya, dan
batang penis besar itu berkedut-
kedut di dinding vaginanya.
Selama 6 tahun perkawinannya
dengan mas Syamsul baru ini ia
merasakan begitu nikmatnya
semburan air mani lelaki hingga
tubuhnya bergetar bagai kena aliran
listrik ribuan watt dan sukmanya
serasa terbang melambung ke
awang-awang.
Hingga kini hubungan mereka telah
berjalan 1 tahun tanpa diketahui
oleh suaminya, karena mereka
pintar memanfaatkan waktu serta
merahasiakannya, kadang bila ada
kesempatan mereka melakukan di
hotel dan yang lebih berani lagi saat
suaminya ada dirumah. Hendri pura-
pura berkunjung untuk bermain
catur dengan suaminya, saat itu
juga isterinya menyediakan minuman
kopi buat suaminya dengan dibubuhi
obat tidur yang sengaja dibawa
Hendri, sehingga sewaktu suaminya
bermain catur dengan Hendri,
Syamsul tidak tahan lama karena
mengantuk berat lalu masuk
kedalam kamar. Mufidah berpura-
pura ikut tidur juga disamping
suaminya agar suaminya tidak
curiga dan ia katakan bahwa Hendri
ingin menginap dirumahnya dan tidur
di sofa ruang tamu.
Pada saat suaminya telah tertidur
pulas bagaikan orang mati, Mufidah
disetubuhi oleh Hendri disamping
suaminya, Mufidah berpacu dalam
birahi hingga ia meringkik nikmat
dengan tubuh berkelojotan disamping
tubuh suami yang tertidur pulas,
bahkan perbuatan yang demikian itu
membuat sensasi aneh tersendiri
bagi mereka berdua. Persetubuhan
itu mereka lakukan hingga menjelang
subuh.
Ada sesuatu yang lebih membuat
Mufidah amat terangsang nafsunya
bila saat Hendri sekali-kali datang
berkunjung kerumahnya, dengan
berpura minta diajarkan computer
sama Hendri sementara suaminya
duduk diruang keluarga sambil
menikmati secangkir kopi, hanya
dengan jarak beberapa meter, disitu
ibu muda itu sedang belajar
computer bersama Hendri, Mufidah
merasa sangat terangsang hebat
saat dengan sengaja Hendri
menggesek-gesekan batang penisnya
yang menegang dari balik celana
training ke lengan Mufidah yang
sedang mengetik didepan monitor.
Gesekan itu membuat sensasi aneh
dalam dirinya ketika merasakan
batang penis Hendri serasa
mengeras dan tegang dipangkal
lengannya, dan terkadang pula ia
rasakan batang penis besar itu
berdenyut-denyut dipinggangnya
saat dengan sengaja Hendri pindah
membelakangi tubuhnya.
Suaminya tidak merasa curiga
sedikitpun karena Syamsul tahu
bahwa isterinya sedang diberi
pelajaran tentang mengakses
computer, ia tidak menyadari bahwa
isterinya sedang dirangsang oleh
Hendri habis-habisan. Tubuh Mufidah
mulai menggeletar penuh nafsu
dengan aksi yang dilakukan Hendri
padanya. Karena sudah tak tahan
lagi Mufidah pergi keruang dapur
membuat minuman dan Hendri pergi
menuju toilet namun sesungguhnya
Hendri ikut pula menyusul isteri
sahabatnya kearah dapur, dari balik
lemari makan yang besar itu
mereka melakukan persetubuhan
dengan berdiri dengan amat
tergesa-gesa saat sang suami
wanita itu sedang menikmati
secangkir kopi sambil membaca
koran. Syamsul tidak menyadari
bahwa isterinya sedang disetubuhi
habis-habisan oleh Hendri dengan
posisi berdiri.
"Ooooh Hendri mmmmfff… ampun dik
Hen", dengan buas Hendri
mengayunkan pantat maju mundur
menusukkan penis besarnya kedalam
vagina ibu muda itu, sukma wanita
cantik itu serasa terbang ke langit
tinggi saat ia disetubuhi dengan
cara demikian itu oleh Hendri
sahabat suaminya, Mufidah belum
pernah merasakan disetubuhi dengan
cara berdiri dan tergesa-gesa, dan
ini yang membuat suatu kenikmatan
tersendiri buat Mufidah saat ia
digarap oleh Hendri sementara sang
suami berada tak jauh darinya.
"Oooooh Hendri mbak keluaaar oh
ampun dik, cepat dik Hendri nanti
ketahuan suamiku," namun Hendri
tidak menghiraukannya, dengan
perkasanya Hendri memacu kuda
betinanya yang cantik ini sampai
berkelojotan dengan biji mata
mendelik keatas menikmati kocokan
batang penis besar itu dalam
vaginanya yang sempit.
"Oooooh yeah memek mbak sempit
legit, enaak rasanya, aku akan lebih
bergairah lagi bila aku dapat
ngentot mbak bila disaksikan mas
Syamsul."
Hendri semakin terbuai sensasi saat
ia dengan buasnya menyetubuhi
isteri sahabatnya padahal Syamsul
tak begitu jauh jaraknya dari
tempat mereka bersetubuh. Dan
dengan menggeram nikmat Hendri
menyemprotkan air maninya ke
dalam vagina ibu muda itu, Mufidah
mengejang dan mengerang bagaikan
kucing betina yang mengeong lirih
saat semburan lahar panas Hendri
menerpa dasar rahimnya, tubuhnya
bergetar dengan hebat dengan
nafas serasa akan putus ketika
batang kejantanan Hendri yang
besar panjang berkedut-kedut
diliang memeknya.
"Ooooohhh mmmmffff…
enaaaaaaaaaaak, ampuuuuuun dik,
kontolmu enak dan besar."
Dan persetubuhan itu berakhir
dengan sama-sama mencapai puncak
nirwana yang diraih dengan cara
tergesa-gesa penuh rasa sensasi.
Dan akhirnya mereka berdua kembali
keruang keluarga tanpa menimbulkan
kecurigaan mas Syamsul. Sebelum
keluar dari dapur Hendri sempat
berbisik ke telinga ibu muda itu.
"Lain waktu aku akan ngentotin
mbak lagi ya," seraya tangan Hendri
meremas-remas susu mengkal
wanita cantik berdarah ningrat itu.
Ketika Syamsul ditugaskan oleh
atasannya untuk mengelola
perkebunan di Sumatera, Mufidah
terpaksa ikut dengan suaminya dan
anak-anak mereka dititipkan pada
neneknya di Jogyakarta karena
kedua anaknya harus tetap
bersekolah. Dan ditempat pindah
mereka yang baru itu adalah sebuah
pulau kecil dimana penduduknya
masih terbelakang pola pikirnya.
Ditempat tugas barunya Syamsul
mendapatkan sebuah rumah
perkebunan yang lengkap dengan
segala fasilitasnya. Mufidah merasa
sangat senang menempati rumah
itu, dengan suasana alam pedesaan,
disini Mufidah bisa menghindar dari
Hendri. Setelah tiga bulan berada di
pulau terpencil itu, kehidupan rumah
tangga Mufidah masih berjalan
seperti biasanya hingga suatu hari
Mas Syamsul menawarkan pada
Mufidah seorang tukang kebun
untuk merawat pekarangan rumah
dinas yang ditempatinya dan
sekalian sebagai penjaga rumah.
Pak Renggo adalah seorang lelaki
yang berusia 65 tahun namun
tubuhnya masih nampak kekar dan
berkulit hitam dengan rambutnya
yang telah memutih. Pak Renggo
adalah seorang lelaki pekerja keras
ia hanya memiliki sebidang tanah
yang selalu digarapnya sendiri dan
ditanami sayur mayur untuk
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Isteri pak Renggo telah tujuh tahun
meninggal dunia kini ia hidup sendiri
tanpa mempunyai anak. Ketika ia
ditawari Syamsul untuk bekerja
dirumah dinas perkebunan, pak
Renggo dengan sangat senang hati
menerimanya, apalagi pak Renggo
diberi sebuah kamar dibelakang
rumah dinas itu. Wajah lelaki tua
itu nampak sangar mengerikan
dalam pandangan Mufidah ketika
pertama kali diperkenalkan oleh
suaminya, namun lama kelamaan
Mufidah sudah terbiasa berhadapan
dengan pak Renggo yang berwajah
jelek dan menyeramkan itu, apalagi
pak Renggo orangnya sangat rajin
membersihkan pekarangan rumah
dan terkadang sering membantu
Mufidah menanam bunga hingga
rasa ketakutan Mufidah pada pak
Renggo hilang dengan sendirinya
karena sering bertemu setiap
waktu.
Mufidah tak menyadari ketika
seringnya mata pak Renggo melirik
buah dadanya saat ia berjongkok
menggemburkan tanah tanaman
bunga, buah dada Mufidah sangat
menggiurkan bergelayut indah hingga
membuat pak Renggo bergairah dan
ingin meremas buah dada Mufidah
yang mengkal itu. Namun pak Renggo
tidak berani berbuat macam-macam
pada isteri pak Syamsul yang telah
berbaik hati memberinya pekerjaan
meskipun sebagai tukang kebun.
Mufidah yang telah lama tidak
merasakan hangatnya batang penis
lelaki jantan seperti punya Hendri
kini Mufidah sangat merindukan
kehangatan itu.
Suaminya mas Syamsul tak mampu
bercinta dan cepat berejakulasi
hingga membuat Mufidah frustrasi
dan kecewa selalu. Disuatu senja
Mufidah melihat pak Renggo
seketika Mufidah langsung
terkesima saat melihat pak Renggo
kencing dibalik pohon nangka sedang
memegang penisnya yang
tergantung panjang dan besar
seperti pisang tanduk. Mufidah
mengintip dari balik kaca hitam
jendela rumahnya, dengan tubuh
menggeletar Mufidah memandang
batang kejantanan pak Renggo yang
berwajah sangar itu namun alat
kelaminnya sungguh membuat
Mufidah jadi menggelegak nafsu
birahinya.
Mufidah tidak ingat lagi status
sosialnya yang berdarah ningrat dan
sebagai seorang isteri sah mas
Syamsul, saat itu yang terbayang
dalam pikirannya betapa nikmatnya
penis besar panjang itu bila
mengaduk-aduk dalam vaginanya.
Pengalaman Mufidah saat disetubuhi
oleh lelaki yang punya penis besar
telah membangkitkan libidonya yang
tertidur. Setelah selesai kencing,
pak Renggo mengeringkan sisa air
seninya dengan cara menggoyang-
goyangkan penisnya.
Meskipun penis itu dalam keadaan
lemas namun begitu panjang dan
besar sekali. Mufidah lalu
membayangkan bagaimana bila penis
itu dalam keadaan ereksi. Pak
Renggo memang dengan sengaja
melakukan itu karena bagaimana pun
juga pak Renggo telah mengetahui
bahwa ibu muda itu sedang
terbelalak matanya melihat penisnya
dari balik jendela berkaca hitam,
pak Renggo sudah tahu kebiasaan
Mufidah yang sering duduk
menghadap jendela setiap sore hari
sambil menghirup secangkir teh
manis hangat. Maka dengan
disengajanya lagi pak Renggo
mengelus-ngelus batang
kejantanannya yang berurat hingga
ereksi seperti tongkat hitam, hanya
itu yang bisa dilakukan oleh pak
Renggo untuk memancing gairah ibu
muda yang cantik isterinya pak
Syamsul, adapun untuk berbuat
selanjutnya pak Renggo tidak berani
macam-macam. Mata Mufidah
terbelalak lebar ketika melihat penis
pak Renggo kian menegang dan
besar dari balik jendela. Pak Renggo
terus mengocok-ngocok penisnya
disamping pohon nangka, dan
terlihat wajah pak Renggo meringis
nikmat sambil mengkhayalkan sedang
menyetubuhi Mufidah, semakin lama
semakin cepat kocokan pada
penisnya, dan pak Renggo mengerang
nikmat saat batang hitamnya
menyemburkan lahar panas dan air
mani pak Renggo seakan
menyemprot ke jendela tempat
dimana Mufidah terpaku
menyaksikan pak Renggo beronani,
karena jarak pohon nangka tempat
pak Renggo beronani hanya berjarak
dua meter dari jendela tempat
Mufidah menyaksikan aksi gilanya
pak Renggo.
Tubuh Mufidahpun ikut menggeletar
saat melihat semprotan air mani
pak Renggo begitu jauh
jangkauannya seakan-akan
menyembur ke wajahnya. Tuntas
sudah hasratnya pak Renggo
mempertontonkan onaninya, dan pak
Renggo berpura-pura tidak tahu
kalau ibu muda itu menyaksikan
betapa dahsyatnya semburan air
mani yang keluar dari penis
beruratnya, lalu pak Renggo berjalan
masuk ke dalam rumah dinas itu
menuju kamar mandi.
Ketika saatnya makan malam tiba
mas Syamsul mengajak pak Renggo
untuk makan bersama, hidangan
malam yang disediakan oleh Mufidah
disantap habis oleh pak Renggo,
dalam pikiran Mufidah bila
seseorang dengan lahap menyantap
makanannya hingga tuntas, lelaki
tersebut pasti sangat lahap juga
dalam bersetubuh. Malam itu Pak
Renggo seperti tidak pernah ada
kejadian apa-apa dihadapan ibu muda
itu, walaupun pak Renggo tahu
bahwa Mufidah selalu
memperhatikan gerak geriknya
disaat mereka bertiga makan
bersama.
Walaupun pak Renggo hanya
bercelana komprang hitam namun
Mufidah sangat tahu dibalik celana
lebarnya tersembunyi batang penis
panjang berurat yang tergantung
sebesar pisang tanduk. Malam itu
Mufidah gelisah saat berada
ditempat tidur, disampingnya sang
suami sudah tertidur pulas, Mufidah
kemudian beranjak bangun keruang
dapur untuk menghilangkan hausnya
dan setibanya Mufidah didapur ia
dikejutkan oleh suara pak Renggo
yang menyapa ramah.
"Belum tidur ya.. bu!,"
"Oh ya pak Renggo, saya haus nih
dan mau minum, saya susah tidur
malam ini pak Renggo, gak tau tuh
kenapa malam ini saya sulit sekali
tidur,"
"Oh mungkin ibu banyak pikiran
barang kali", kata pak Renggo, "Atau
ibu masuk angin dan gak enak badan
jadi susah tidurnya. "
Lalu Mufidah ikut duduk disebuah
bangku plastic yang tanpa sandaran,
yang kemudian Mufidah terus
menanggapi ucapannya pak Renggo
sambil bercerita ngalor ngidul.
"Ya pak mungkin saya masuk angin
nih" dan tanpa disuruh oleh Mufidah
pak Renggo telah berdiri dibelakang
Mufidah seraya berbisik ditelinga ibu
muda itu.
"Ibu saya pijati ya biar hilang masuk
anginnya" sambil tangan pak Renggo
mulai memijati dengan lembut
pundak Mufidah.
Mufidah lalu menganggukkan
kepalanya tanda setuju untuk
dipijati oleh pak Renggo. Tangan
kekar pak Renggo serasa hangat
dan geli dirasakan oleh Mufidah
ketika menyentuh kulit halusnya,
pijatan pak Renggo merambat naik
ke leher jenjangnya dan dengan
lembut pak Renggo memijat dengan
jari-jarinya yang kasar pada
tengkuk Mufidah, pijatan pak Renggo
serasa nikmat dirasakan oleh
Mufidah dan pada saat yang
bersamaan sesuatu yang mengeras
dan hangat menyentuh kulit
punggung Mufidah dari balik baju
tidurnya, pak Renggo tak hanya
memijat pundak dan lehernya
Mufidah akan tetapi juga pak
Renggo menggesek-gesekan batang
penisnya yang mulai menegang dari
balik celana komprangnya pada
punggung Mufidah.
Perempuan itu mulai dijalari sensasi
birahi dan tubuhnya menggeletar
seketika saat tangan kekar pak
Renggo turun menelusuri memijat
kedua lengannya, entah disengaja
atau tidak jari kasar pak Renggo
menyenggol kedua payudaranya yang
ranum itu, dan dengan batang
kejantanan pak Renggo yang kian
menegang yang semakin menekan
punggungnya serasa mengalirkan
arus hangat penuh rangsangan.
Mufidah semakin mendesah ketika
dengan tiba-tiba pak Renggo
menciumi leher jenjangnya sambil
berbisik ditelinga Mufidah.
"Ibu ingin merasakan hangatnya
kejantananku? Ayo bu, bilang aja
jangan malu-malu, saya tau ibu
sangat menginginkannya malam ini
dan saya tahu pak Syamsul tidak
pernah memuaskan hasrat ibu",
"Agggh…"
Mufidah bagai terhipnotis dengan
ucapan lelaki tua itu, dan tubuh
mulus isteri pak Syamsul sudah
dalam keadaan telanjang ketika pak
Renggo membopongnya masuk
kedalam kamar yang sempit pak
Renggo, Mufidah sudah sangat
pasrah dalam cengkraman pak
Renggo sebab didera nafsu birahi
tinggi, meski pak Renggo telah
berusia lanjut namun cara ia
membuai kepekaan gairah
kewanitaannya bisa diacungkan
jempol hingga membuat Mufidah
terbuai memasuki pusaran badai
nafsu lelaki tua itu. Sekujur tubuh
Mufidah habis dijilati dengan lidah
kasar pak Renggo, dan buah dadanya
tak luput dari sasaran mulut pak
Renggo kemudian lelaki tua itu
menghisap rakus putting susunya
yang kian menegang, Mufidah
mengerang bagai anak kucing ketika
vaginanya dijilati oleh pak Renggo
dan klitorisnya diemut emut gemas
oleh lelaki tua itu, tubuh sintal
Mufidah yang berdarah ningrat kian
mengejang, tubuhnya melengkung
keatas didera nikmat saat pak
Renggo menggigit lembut klitorisnya.
"Aaaagggh Oooh ampuuuun pak
Renggo", Mufidah berkelojotan ketika
jilatan serta gigitan gemas pak
Renggo pada vaginanya membuat
Mufidah orgasme seketika, malam
itu erangan nikmat Mufidah
memenuhi ruang kamar yang sempit
sesempit vaginanya yang diobok-
obok pak Renggo.
Ibu muda yang cantik beranak dua
itu tak menghiraukan lagi keadaan
sekitarnya, tak peduli bahwa
suaminya sedang berada dirumah,
kenikmatan itu telah membuat
Mufidah jadi meracau tak karuan.
"Ooooooh pak Renggo setubuhilah aku
sesukamu, cepat pak. Kapan saja
kalau bapak mau saya selalu
bersedia disetubuhi."
Pak Renggo yang si tukang kebun
telah membuat nyonya majikannya
mengerang manja minta disetubuhi
dengan permainan awalnya, sudah
lama pak Renggo merindukan untuk
dapat menyetubuhi perempuan
cantik berdarah ningrat ini, namun
baru malam itu pak Renggo dapat
menyentuh kulit halus isteri pak
Syamsul. Ketika mencapai puncak
birahinya tiada lagi nampak watak
darah birunya, yang ada hanya
darah merah yang memacu
jantungnya untuk mencapai klimaks
nafsu birahi. Pak Renggo
merenggangkan kaki indah Mufidah
sambil dijilati telapak kakinya, tubuh
Mufidah kian bergetar ketika jilatan
lidah kasar pak Renggo pada telapak
kakinya bagaikan arus aliran listrik
yang menggelitik kepekaan simpul
syarafnya, memek Mufidah nampak
merah merekah dengan cairan
bening yang telah meleleh keluar
dari vagina saat otgasme, dan
pemandangan lembah kenikmatan
yang berumput subur itu membuat
gairah nafsu pak Renggo
menggelegak, penis beruratnya kian
menegang dan Mufidah memejamkan
matanya ketika batang hitam besar
itu mulai menyentuh bibir vaginanya,
Mufidah mengerang ketika pak
Renggo mulai memasuki penisnya
dengan perlahan.
"Oooooh pak besarnya, sakiiiiiit pak.
Pelan-pelan pak. Agggh… Ampuuun"
"Sakitnya cuma sebentar koq bu, ibu
saya entot ya? Ibu ikhlaskan kalau
ibu saya setubuhi? Ibu bisa
membedakan rasanya jika dientot
sama saya, ibu suka dengan kontol
besar ini?", dan kata-kata kotor pak
Renggo kian membuat nafsu birahi
Mufidah memuncak, kata-kata itu
seakan menghipnotis jiwanya yang
akhirnya batang besar panjang pak
Renggo semakin masuk kedalam liang
vagina Mufidah yang sempit itu.
Blesssss…
Pak Renggo mendiamkan penisnya
sesaat agar Mufidah dapat
meresapi nikmatnya kedutan penis
besarnya dan beradaptasi. Tubuh
Mufidah menggeletar ketika
menerima hangatnya kejantanan pak
Renggo, liang vaginanya serasa
sesak seakan hendak pecah, dan
rasa kenikmatan mulai menderanya
ketika pak Renggo dengan perlahan
menarik penis itu hingga yang
tersisa kepala penis yang masih
menempel dibibir vagina, lalu dengan
menghentak deras disorongkan
masuk kembali kedalam memek
Mufidah dan itu dilakukan pak
Renggo berulang-ulang kali hingga
membuat biji mata Mufidah
terbeliak keatas, seperti anjing
yang sedang kawin Mufidah melolong
histeris.
"Oooooh ampunnnn pak, enaaaak,
setubuhi saya paaaak terus pak" ibu
muda yang berjilbab bila berada
diluar rumah kini mengerang nikmat
saat vaginanya ditusuk dengan penis
hitam besar.
Lelaki tua yang bernama Renggo itu
telah membuat sukma Mufidah
serasa terbang ke awang-awang
dan tubuh keduanya telah bersimbah
keringat birahi, dengan gagah
perkasa pak Renggo memacu kuda
betinanya yang cantik dalam
dekapan dan hentakan batang
kejantanannya.
"Bagaimana Bu?. Enak ya rasa kontol
besar panjang? He… heee… Ayo bu
goyangin pantatnya dong. Rupanya
ibu suka dientot sama penis besar
ya?". Dan kata-kata kotor pak
Renggo membuat Mufidah semakin
terangsang, kata kotor yang penuh
sensasi itu dibisikan pak Renggo
pada telinganya berulang-ulang
sambil tetap mengayunkan
pantatnya naik turun, gerakan
hentakan penis pak Renggo mulai
tak teratur lagi karena ikut didera
nafsu birahi saat menyetubuhi
wanita bertubuh sintal itu.
Mufidah pun dapat membedakan
rasa kenikmatan yang didapat dari
pak Renggo dengan sewaktu
Mufidah disetubuhi oleh suaminya
belum pernah ia merasakan desakan
nafsu begitu sangat memuncaknya
sampai ke ubun-ubun, permainan
seks pak Renggo telah membuat
Mufidah orgasme berkali-kali.
"Ouuugh bu. Memek ibu sungguh legit.
Enak rasanya. Ssssaya mauuu keluar
juga bu. Di dalam apa diluar nih ?"
"Oooooh pak. Aaaampuuuun
enaaaaknya di dalam saja,
semburkan cepaaaat di dalam
pejuhnya paaaaak, Aaaaghhh
ampuuuun".
"Ibu mau kalau saya hamili?".
"Aaaaghhhh… Ya yaaa pak hamili saja
saya pak Renggo". Akal pikiran
Mufidah telah buntu karena didera
oleh kenikmatan dari semburan
lahar panas lelaki itu, hingga tanpa
sadar Mufidah meracau tak karuan.
Air mani pak Renggo yang
menyembur sangat deras itu
menyentuh dasar rahimnya sehingga
membuat Mufidah berkelojotan
dengan tubuh melengkung naik
keatas mengangkat tubuh pak
Renggo yang menindihnya. Penis
berurat pak Renggo semakin dalam
menusuk vagina Mufidah sampai
mentok didasarnya. Pak Renggo
mengaum bagaikan harimau luka,
penisnya serasa disedot oleh
cengkraman denyut memek Mufidah
yang menggigit lembut.
"Ooooh memek ibu enaaaaak
teunaaaan".
Dan tubuh keduanya melekat jadi
satu dengan deru nafas saling
memburu keduanya mencapai puncak
birahi. Mufidah tak menyangka
walau tinggal di pulau terpencil ini
ia bisa menikmati kembali
sempurnanya permainan seks meski
dengan lelaki tua namun sangat
perkasa diranjang. Dan penampilan
Mufidah sehari-hari tetap seperti
biasanya, dengan baju panjang dan
berjilbab namun Mufidah sudah
bukan Mufidah yang seperti dulu
lagi. Wanita berdarah ningrat yang
alim itu namun dibelakang suaminya
Mufidah adalah sosok perempuan
yang haus akan batang kejantanan
lelaki perkasa. Akibat Mufidah telah
diperkosa oleh sahabat suaminya
membuat Mufidah merindukan selalu
batang kejantanan lelaki perkasa
untuk dapat memuaskan dahaganya,
Mufidah kini mengalami kelainan
seks dan ia akan merasa puas bila
disetubuhi oleh lelaki yang berpenis
besar serta panjang. Dan untuk
memenuhi hasratnya Mufidah telah
mendapatkan dari tukang kebunnya,
dan peluang itu juga tidak disia-
siakan oleh pak Renggo untuk
mencicipi tubuh seksi perempuan
yang berdarah ningrat untuk
disetubuhi.
Bila mas Syamsul pergi kota untuk
beberapa hari, kesempatan untuk
menyetubuhi Mufidah semakin
leluasa dilakukan, dan terkadang
Mufidah merengek-rengek minta
disetubuhi oleh pak Renggo meski
sang suami masih berada dirumah,
Mufidah sering menyelinap masuk
kedalam kamarnya pak Renggo
dalam keadaan telanjang, dikamar
sempit itu makhluk yang berlainan
jenis itu memacu birahi liar dan
buah dada Mufidah yang montok
indah akan selalu menjadi sasaran
mulut pak Renggo untuk menyusu
pada ibu muda itu. Erangan nikmat
Mufidah serta goyangan erotisnya
ketika disetubuhi pak Renggo
menjadi obat perangsang birahi buat
lelaki tua itu untuk selalu
menghempaskan Mufidah kepusaran
badai kenikmatannya.
Jadilah Mufidah budak nafsunya pak
Renggo dan pak Renggo selalu
membuat tuntas nafsu birahi
Mufidah hingga Mufidah dibuat
mengerang… mengejang…
Ketika dengan liar Mufidah
bergoyang erotis diatas tubuh
kekar pak Renggo, sambil meremas-
remas payudara Mufidah, mata pak
Renggo merem melek menikmati
goyangan pinggul Mufidah dengan
vaginanya yang penuh disesaki oleh
penis beruratnya. Mufidah bagaikan
penari jalang saat menghentakan
pinggulnya naik turun dengan kedua
tangannya bertumpu di dada bidang
pak Renggo.
"Oooooh yeeeeah" tubuh ibu muda itu
meliuk-liuk bagai penari jalang,
"Aaaggggh… Ouuuuuph… paaaak… kontolnya
sampai mentoooook, enak paaaak".
Tubuh Mufidah berkilau indah
bermandikan keringat birahi ketika
berada diatas tubuh kekar yang
dikangkanginya. Mufidah dengan
bersemangat memacu kuda
jantannya untuk mencapai puncak
kenikmatan yang hendak diraihnya,
ayunan vaginanya yang naik turun
semakin liar membenam pada penis
berurat pak Renggo dan memek
Mufidah semakin basah oleh lendir
pelicin yang mengalir dari liang
vagina. Dengan kepala mendongak
keatas dan biji mata membelalak
Mufidah terus dan terus memacu
diatas tubuh kekar lelaki tua
tukang kebunnya. Pak Renggo
memberikan kesempatan pada ibu
muda itu untuk meraih sendiri
kenikmatan nafsu birahi, tangan
kekar pak Renggo tidak tinggal
diam, dengan kasar diremasnya
pantat bahenol Mufidah hingga
Mufidah mengerang menahan sakit
bercampur nikmat, remasan kasar
disertai hentakan dari penis yang
menusuk keatas kian liar.
Ketika Mufidah akan mencapai pada
puncak birahinya, lalu disambarnya
bibir pak Renggo dan Mufidah
melumat gemas dengan bibir
sensualnya sambil terus
mengayunkan pantatnya naik turun.
Tubuh keduanya melekat jadi satu
bersimbah keringat birahi tinggi.
"Ooooouuh, ammmpun.. enaaak", dan
tubuh Mufidah berkejat-kejat
diatas tubuh pak Renggo saat ia
mendapatkan orgasmenya yang
sempurna.
Mufidah memeluk erat tubuh kekar
lelaki tua itu hingga kedua
payudaranya melekat di dada
berotot pak Renggo. Dan kini
perempuan cantik berdarah ningrat
itu ditindih gantian lagi oleh pak
Renggo dan dengan buasnya pak
Renggo menyetubuhi ibu muda itu
sampai tubuhnya berkelojotan
mendapatkan orgasmenya kembali,
pak Renggo belum merasa puas
kalau belum bisa membuat Mufidah
mengerang histeris saat ia
setubuhi, lalu ditengkurapkan tubuh
Mufidah dengan posisi menungging
dan dengan keras dihujamkan penis
beruratnya ke dalam vagina yang
sempit itu, tubuh Mufidah bergetar
hebat saat Penis pak Renggo amblas
masuk ke dalam liang memeknya
yang telah becek, sambil meremas
payudara indah Mufidah pak Renggo
mengayunkan penisnya maju mundur
dengan ganas dan liar, dengan
geramnya kulit punggung Mufidah
yang halus itu digigit oleh pak
Renggo, rasa sakit bercampur
dengan nikmat membuat tubuh
Mufidah mengejang mengerang
histeris.
"Aaammmpuuuuuun pak.. Ooooh terus
pak.. entotin saya yang kuat
paaaaak".
Batang penis besar itu seakan
merobek liang vagina Mufidah dan
kedutan penis yang keras itu
membuat dinding vaginanya secara
elastis ikut berdenyut meremas-
remas kontol pak Renggo.
"Ouuuuh.. Aggghh.."
Pak Renggo dibuat mengerang oleh
cengkraman vagina Mufidah yang
berdenyut-denyut, lelaki tua itu
masih tetap mempertahankan
ejakulasinya agar jangan meledakan
lahar hangat dipertengahan
permainan liarnya saat memacu
kuda betina yang sedang meringkik
nikmat menuju garis finish. Rambut
panjang Mufidah dibuat bagaikan tali
kekang dan hentakan penis pak
Renggo terkadang cepat terkadang
perlahan. Saat ayunan penis pak
Renggo dibuat perlahan dan lembut
Mufidah mengerang, mengejang dan
meracau.
"Ooooh… enak… enaaaak pak, terus
paaaak saya suka dientot sama
kontol besaaaaaar paaaaak"
Dan pantat Mufidah bergoyang
erotis mengikuti irama ayunan
hujaman penis pak Renggo, tubuhnya
menggeletar dan rasa sakit
rambutnya yang dijambak oleh pak
Renggo bercampur dengan rasa
nikmat. Wajah Mufidah menengadah
ke langit-langit kamar dengan kedua
matanya terpejam, menikmati
gesekan penis pak Renggo bagaikan
gelombang disamudera.
"Ayooo bu goyang terus!…. Ayo
sayangku yang binal goyang terus,
teruuuus,"
Dan buah pantat Mufidah dipukuli
oleh telapak tangan kasar pak
Renggo, rasa sakit bercampur
nikmat itu membuat gairah Mufidah
semakin menggebu bagai orang
kesurupan Mufidah menggoyangkan
pinggulnya mengikuti irama tusukan
penis pak Renggo. Tangan kekar pak
Renggo tak pernah diam dan dengan
gemas diremasnya kedua payudara
Mufidah dengan kasar serta ayunan
penisnya semakin liar dan cepat,
dengan nafas memburu pak Renggo
menghujamkan penis besarnya
keluar masuk. Mufidah mengerang
histeris bagai orang gila, tubuh
Mufidah ikut berguncang-guncang
akibat hentakan penis pak Renggo
yang menyetubuhinya dari arah
belakang.
"Aaaaaapuuuuuun pak… Oooooh…".
Mufidah melolong panjang dengan
tubuh berkelojotan, sambil mendekap
dan meremas payudara Mufidah.
Lalu pak Renggo membisikan sesuatu
pada ibu muda itu.
"Ibu suka ya kalau saya entotin?.
Ayoo bilang bu."
"Yaaaa paak… teruuuus… enaaak pak".
"Nah… artinya ibu sudah jadi isteri
yang jalang yang suka kontol. Ayoo
jawab… manisku." Karena didera oleh
rasa akan mencapai puncak
kenikmatan, Mufidah menjawab
sambil merengek.
"Oooooh pak… terus pak… setubuhi saya
sesukamu. Aaaaah Ouuuuhggg… saya
suka dientot sama bapak".
Tiba-tiba dengan kuat dan kasar
pak Renggo menghujamkan penis
besarnya kembali hingga membuat
Mufidah menjerit histeris.
"Ouuuuggh… Ampuuuuuuun saya sampai
paaaak… enaaaaak pak… teruuuuus pak
entot yang kuat".
Dan tubuh Mufidah menggelosor
ambruk ketempat tidur, sementara
penis besar pak Renggo masih
mengobok-obok didalam vaginanya
hingga menyentuh dasar rahimnya,
sukma Mufidah serasa terbang ke
awang-awang dengan biji mata
mendelik dan tubuh berkelojotan
Mufidah meresapi.

mustofa satrio 26 Feb, 2011


--
Source: http://mustofaxxxzone.blogspot.com/2011/02/gairah-binal-wanita-berjilbab.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - GAIRAH BINAL WANITA BERJILBAB

Gara2 kurang hurup " R " masyarakat jadi hebaoh

Entah apa yg ada di pikiran penulis tapi lihat saja ke krang telitianya menjadikan korang terbitan semarang ini, menjadi buah bibir masyarakat Powered By WizardRSS - WizardRSS.com For Sale

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/gara2-kurang-hurup-r-masyarakat-jadi-hebaoh/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Gara2 kurang hurup " R " masyarakat jadi hebaoh

Ngentot dengan tanteku yang montok

OM ku kan datang tahun lalu,tak ku kira dia bawa istrinya yang kedua namanya tante lara"Bener-ampuh masa sudah umur 30 an bodynya kayak anak  20 an apalagi bokongnya yang agak besar dan mungil naik keatas siapa saja yang memandang pasti ingin tabok dan meremas.Trus juga tak sengaja aku juga pernah melihat om om ku ML di sebuah kolam renang.aku tak sengaja melihatnya dengan posisi ngangkang si om ku menjilat-jilat memek tante"Uh gak tahan juga kontolku pada saat adegan itu membuat kontholku langsung berdiri,"Asem kata hatiku"keknya nikmat banget,Ingin sekali aku saat itu memasukkan kontholku kedalam memek tante.Semua pasti enak di kocok memek,Si konthol langsung gak tahan.Sejak itu aku ingin berburu dengan memek tante ingin mencoba dan terus mencoba.Kembali yang akan aku ceritakan kali ini adalah mengenai pengalaman seksku. Baca selengkapnya »

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/ngentot-dengan-tanteku-yang-montok/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Ngentot dengan tanteku yang montok

Tips membuat otak terang dan Cemerlang

Otak merupakan salah satu bagian tubuh yang penting karena memuat berbagai pusat yang mengatur tubuh. Tapi ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk membantu menyehatkan otak sehingga tetap terang dan cemerlang. Untuk membuat otak tetap sehat dibutuhkan asupan makanan yang bisa meningkatkan otak serta melakukan beberapa latihan atau kegiatan yang dapat menjaga fungsi kognitif dari otak

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/tips-membuat-otak-terang-dan-cemerlang/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Tips membuat otak terang dan Cemerlang

Cerita Seks ngentot dengan mamaku sendiri

Si mama lama juga membujang mungkin dia kehilangan semua masa-masa indahnya! sejak di jarang dibelai sang laki-laki hidupnya habis dibuat untuk bekerja-dan bekerja sampai-sampai dia melupakan posisinya yang hanya sebagai ibu bukan kepala keluaraga.Tidak ada yang membuatnya merasa patah semangat untuk menjalani semua perkerjaannya,Dia mulai mengajarkan aku bersikap mandiri agar kelak menjadi anak yang kuat.Semua yang dilakukan ibu itu tulus dan iklas agar bisa membahagiakan aku dan mewujudkan semua mimpi-mimpiku.Kagaum sekali aku dengan mama dia bagiku sosok yang handal dalam mendidik  dan mengayomi buah hatinya.AKu akn bercerita di ceritadewasaseks.com,perjalan bersama mama yang ku tempuhi dengan penuh nuansa kasih dan nafsu ini awalnya ceritanya,masih ku ingat aku pangggil "Mah, kemana saja sih kok sudah sebulan ini baru datang?", tanyaku sengit ketika Mama ku datang mengunjungiku di Bandung. Baca selengkapnya »

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/cerita-seks-ngentot-dengan-mamaku-sendiri/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Cerita Seks ngentot dengan mamaku sendiri

eXtreme Games Manager 1.0.2

Powered By WizardRSS - WizardRSS.com For Sale

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/extreme-games-manager-1-0-2/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - eXtreme Games Manager 1.0.2

Video bokep ngentot memek bugil cewek artis panas jepang

ngentot memek bugil cewek artis panas jepang kekasih baru bugil cewek jepang yang pernah loe ngentot memek nya diusai pesta selain yang satu itu apa masih ada lagi yang lain, emang udah jadi hal yang tak bisa terlepaskan buat ngentot memek bugil cewek jepang seksi dan mulus dengan gaya

mz jos 26 Feb, 2011


--
Source: http://exotic-igo.blogspot.com/2010/10/video-bokep-ngentot-memek-bugil-cewek.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Video bokep ngentot memek bugil cewek artis panas jepang

memek gadis perawan ngentot ABG 17 nginep dikost

CEwek SPG BAndung Bugil Memek XXX sampai dia orgasme Foto - foto Cewek SPG BAndung Bugil Memek XXX sampai dia orgasme pamer toket nafsu pengen ngentot memekIni ni yang namanya cewek mantap, dan memang host sexy suka bugil anak kos yang montok. Cewek bugil pamer toket nafsu pengen ngentot memek.Ini Foto - foto CEwek SPG

mz jos 26 Feb, 2011


--
Source: http://exotic-igo.blogspot.com/2010/10/memek-gadis-perawan-ngentot-abg-17.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - memek gadis perawan ngentot ABG 17 nginep dikost

" Masih Seret "

" Masih Seret "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/masih-seret.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Masih Seret "

" Beauty "

" Beauty "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/beauty.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Beauty "

Ngesex dengan memek mama yang nikmat

Suntuk banget hari ini jadwal ulangan yang menumpuk dan sederet extrakulikuler belum aku kerjain.Lain kali sich,kalau ada tugas sekolah banyak biasanya nyontoh sama temen satu bangku. Biasa dia nak kutu buku banget hampir separu harinya dihabiskan untuk membaca dan belajar,yah! gak kayak aku in bokap ma nyokap yang sibuk keadaan rumah yang tidak ada yang mengawasi nonto TV,browsing di internet atau abisin waktu main pocker bersama temen-temen sekolah.Enak banget,Sungguh membuat "fun"eh tapi kok urusan sekolah dilalaikan bisa-bisa se isi rumah menghakimiku,Ampun'.Pagi ini aku biasa berangkat dengan menaiki sepeda buntutku,tapi gak apa-apa sambil olahraga kan sehat.Pagi masuk jam pertama biasa guru yang gak aku suka banget"matematika'dengan rumus-rumus yang membuatku pusing.akhirnya sudah kulewati  setengah hari belajr di sekolah rasanya lega.kebetulan,Waktu itu di sekolah tepat jam 12.50. Waktu pulang sekolah.

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/ngesex-dengan-memek-mama-yang-nikmat/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Ngesex dengan memek mama yang nikmat

" Kepsek Jahat "

" Kepsek Jahat "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/kepsek-jahat.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Kepsek Jahat "

" Body Asik "

" Body Asik "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/body-asik.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Body Asik "

" Setting Halus "

" Setting Halus "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/setting-halus.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " Setting Halus "

" On The Hotel "

" On The Hotel "
Free Download Now..!!

noreply@blogger.com (NAUGHTY INDONESIAN) 26 Feb, 2011


--
Source: http://naughtyindonesian.blogspot.com/2011/02/on-hotel.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - " On The Hotel "

Orgasme berkali-kali dengan adik iparku

"Masak apa Yen?" kataku sedikit mengejutkan adik iparku, yang saat itu sedang berdiri sambil memotong-motong tempe kesukaanku di meja dapur. "Ngagetin aja sih, hampir aja kena tangan nih," katanya sambil menunjuk ibu jarinya dengan pisau yang dipegangnya. "Tapi nggak sampe keiris kan?" tanyaku menggoda.

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaseru0.co.cc/orgasme-berkali-kali-dengan-adik-iparku/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Orgasme berkali-kali dengan adik iparku

Dosen pembimbingku sekaligus pembimbing permainan dewasaku

Cerita ini bermula pada waktu itu aku lagi kuliah di semester V di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bandung, kira-kira usiaku saat itu masih 22 tahun, jadi ya aku masih tergolong abg dewasa meskipun sudah berstatus sbagai seorang mahasiswa. Ceritanya saat itu aku lagi putus dengan pacarku dan memang dia tidak tahu diri, sudah [...]

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritaabgdewasa.co.cc/dosen-pembimbingku-sekaligus-pembimbing-permainan-dewasaku.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Dosen pembimbingku sekaligus pembimbing permainan dewasaku

Gairah sek panas sepupu istriku

Cerita panas 17 tahun, Aku adal laki-laki dewasa yang sudah menikah waktu itu aku kost dirumahnya dan anak ibu kost ini masih sekolah di SMK jurusan TUP. Kami pacaran dan dengan didasari cinta kamipun dipadukan dalam perkawinan isteriku asli madura tapi sejak lahir sudah berada disurabaya,jrudi bahasanya meddok bahasa suroboyoan ciri khas maduranya telah hilang [...]

admin 26 Feb, 2011


--
Source: http://ceritapanas17.co.cc/gairah-sek-panas-sepupu-istriku.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - Gairah sek panas sepupu istriku

GELORA TERPENDAM DALAM JIWA


Selepas SMU, aku tinggal dengan
salah satu keluarga dari ortu aku
di ibu kota propinsi. Maksudnya
untuk mempermudah mencari
pekerjaan karena ortu aku gak
sanggup membiayai sekolahku lebih
tinggi lagi. Karena tidak punya
keahlian apa-apa dan tanpa
pengalaman kerja, maka aku ikut
kursus komputer dulu supaya bisa
bekerja di bagian IT. Kata orang,
bagian ini banyak membutuhkan
karyawan. Karena kegiatanku hanya
mengikuti kursus maka aku
mempunyai banyak waktu luang.
Daripada bengong, pada waktu luang,
aku mengantarkan balita anak
keluarga dimana aku numpang untuk
ikut semacam play group yang
diselenggarakan oleh satu LSM
agama.
Sekolahnya hanya 3 jam, makanya
aku tungguin aja sampe selesai
sekolahnya, daripada mondar mandir
ngabisin bensin motor. Lagian disana
banyak juga ibu-ibu yang nungguin
anaknya sekolah. Sembari nunggu ya
apa lagi yang bisa dikerjakan selain
ngerumpi. Karena aku bukan ibu-ibu,
sering aku males ikutan ngerumpi
dengan para ibu-ibu itu, karena
yang dirumpiin adalah gosip tentang
artis, ato ngomongin ibu-ibu yang
laen, yang kebetulan gak nganter.
Bosen kan kalo aku mesti ikutan
ngegosip kaya gitu. Aku seringnya
diem aja dan dicuekin sama ibu-ibu
yang laen.
Pagi itu, selagi makan bakso aku
duduk didepan rumah sebelah
sekolah itu. Kebetulan gak ada ibu-
ibu yang ngerumpi didepan sekolah.
Rumahnya besar juga, cuma sepi
seakan gak ada penghuninya. Selagi
makan bakso, keluarlah seorang
bapak-bapak, wah ganteng juga,
tinggi dan tegap badannya, atletislah
pokoknya. Suka aku ngeliat si bapak
ganteng itu. Dia membuka pintu
pagernya dan menyapaku.
"Kok makannya disitu, kan deket
tong sampah".
"Gak apa kok pak", jawabku sambil
memberikan senyumku yang paling
manis.
"Duduk diteras aja yuk, aku juga mo
makan bakso kok", dia pesen
semangkok dan mempersilahkan aku
masuk.
Aku ikutan masuk kerumahnya,
mumpung lagi sepi, kalo enggak
pasti aku akan digosipin ma ibu-ibu.
"Pak, gak enak nih, nanti saya jadi
sumber gosip ibu-ibu".
"Kan kita cuma duduk diluar aja, gak
masuk ke rumah. Kalo ada ibu yang
laen, nanti aku tawarin makan
bakso juga deh biar gak digosipin.
Aku Pramono".
"Saya Dina pak".
Sambil makan bakso kami ngobrol
aja, sampe selesai makan bakso gak
ada ibu-ibu yang menampakkan diri.
Ngobrol ma si bapak menyenangkan
sekali, mana orangnya ganteng,
pinter cerita yang lucu-lucu sampe
aku terpingkel-pingkel. Memang sih,
guyonannya mengarah ke hal-hal
yang berbau sex, tapi biasanya kan
guyonin sex malah asik kan. Dia
seorang pengusaha, keluarganya
tinggal dikota laen karena isterinya
harus meneruskan usaha ayahnya
yang telah meninggal dunia. Jadi si
bapak tinggal sendirian dirumah
yang besar itu. Sebulan sekali dia
pulang kerumah istrinya. Nyetor kali.
ketika sekolah dah bubaran, aku
pamit.
"Besok-besok kita ngobrol lagi ya
pak, itu anak yang saya tungguin
dah selesai sekolahnya".
"Dah tinggal aja mangkok baksonya,
aku yang bayar sekalian. Boleh
dapet nomer hpnya gak Din".
Aku memberikan nomer hpku, dan
meninggalkan rumah itu.
"Makasih ya pak buat baksonya".
Aku memboncengkan anak yang
kujemput dan melambai ke si bapak
yang nungguin aku dipintu pagernya.
Sejak pertemuan itu beberapa kali
aku ngobrol dengan si bapak karena
kayaknya dia jadi nungguin aku pada
hari aku nganter sekolah. Memang
sekolahnya gak tiap hari. Cuma
mesti kucing-kucingan sama ibu-ibu
yang laen supaya gak digosipin, kalo
rame ya aku cuma memandangin dia
dari jauh aja, si bapak mengerti
dengan kondisi itu. Pada pertemuan
terakhir, si bapak bilang.
"Din, biar kita ngobrolnya lamaan,
kamu kesininya jangan pas sekolah
dong. Kan gak ada ibu-ibu yang liat
kamu ngobrol dengan aku".
"Liat aja ya pak, Dina belon bisa
janji".
"Nanti deh aku kontak kamu di hp".
Besoknya ada sms dari si bapak
yang minta aku dateng kerumahnya.
Aku jawab gak ada motor karena
dipake yang punya rumah. Dia jawab
lagi, naik taksi aja, nanti dia yang
bayar. Karena dia mendesakku
terus, akhirnya aku iyakan
ajakannya.
Aku pamit ma keluargaku mo ke
rumah temen dan menuju ke rumah
si bapak pake taksi. Dia dah nunggu
didepan rumah. Dia membayar
ongkos taksinya, lalu mengajakku
masuk kerumahnya. Dia menutup
pintu rumahnya.
"Kok sepi pak rumahnya, gak ada
pembantu?"
"Pembantu kan gak tiap hari
datengnya, 2 hari sekali, kerjanya
cuma mbersihin rumah dan setrika
pakean. Cuci pakean kan pake mesin
cuci. Untuk makan aku siapin sendiri,
seringnya kan aku makan diluar ".
"Ketika ngobrol ma Dina, Dina gak
pernah liat tuh ada pembantu".
"Dia kan kerja didalem, kita kan
ngobrolnya diluar".
"Hari ini bukan jadwalnya pembantu
kerja ya pak".
"Enggak, biar gak ganggu acara kita",
dia tersenyum.
"Mangnya kita mo bikin acara apa
pak".
"Gak ada apa-apa kok, cuma mo
ngobrol bebas aja, Kamu tu seksi
sekali deh Din".
Wah mulai ngegombal ni bapak.
Memang sih, aku kalo jemput tu
anak suka pake blus dan jins yang
ketat sehingga bentuk bodiku
tercetak dengan jelas. Dari sononya,
dadaku dihiasi dengan sepasang
toket yang montok dan kenceng,
pinggangku ramping dan pantatku
membulat, sehingga kalo aku jalan,
pantatku ngegeyol mengikuti irama
langkahku. Pahaku juga langsing
proporisonal lah dengan tinggi
badanku yang rata-rata.
"Masak sih pak, rasanya Dina biasa-
biasa aja deh".
"Toket kamu besar ya Din, asik dong
pacar kamu".
"Dina gak punya pacar kok pak".
"Di kota asalmu juga gak ada?"
"Ada, cuma pacaran jarak jauh kan
gak sik pak".
"Mangnya ngapain aja kalo pacaran".
"Ya biasalah pak, kayak bapak gak
pernah muda aja".
"Ramah dong".
"Maksudnya", aku gak ngerti arah
ucapannya.
"Rajin menjamah maksudnya".
Aku senyum-senyum saja.
"Suka diremes-remes kan. Mana
tahan cowok kamu liat toket
montok gini".
"Ihhh bapak, tau aja".
"Kan kamu yang bilang kalo aku kan
pernah muda juga. Mo nonton dvd
gak Din, ada film seru neh".
"Seru pa saru pak", aku guyon.
"Seru dan saru, aku pasang ya".
Ternyata yang dipasang adalah dvd
bokep, prempuannya orang Asia, Thai
kayanya, kecil, imut dan lelakinya
bule.
"Ih pak, bule punya gede panjang
gitu ya, apa muat tuh di ceweknya
yang imut banget".
"Ceweknya bukan imut, tapi
bersebelahan ma bule tinggi besar
ya jadi kliatan imut".
Aku terangsang juga melihat adegan
ngemut yang sedang dilakukan si
cewek.
"Suka ngelakuin gini juga ma cowok
kamu".
Aku terdiam menikmati adegan demi
adegan yang sangat merangsang. Dia
rupanya tau kalo aku dah mulai
terangsang, dia menggeser duduknya
ke sebelahku di sofa.
"Dah napsu ya Din. Prempuan yang
kumisan kaya kamu pasti napsunya
besar".
Memang diatas bibir mungilku ada
kumis halus yang cukup jelas
terlihat. Aku biarkan saja kumis
halus itu sebab kalo dicukur
khawatirnya jadi makin kasar. Mana
lagi kumis gak merusak
penampilanku kok, malah si bapak
seneng kayanya ma kumisku.
"Bapak sok tau ah".
"Tuh buktinya kamu, baru liat bokep
sebentar aja, duduknya dah gak
tenang, dah gatel ya Din".
Aku dirangkulnya, pipiku diciumnya.
"Kamu cantik Din", ketika aku menoleh
kearahnya dia langsung saja
menyamber bibirku dengan bibirnya.
Aku diciumnya dengan penuh napsu.
"Aku terangsang sekali deh Din liat
bodi kamu seksi gini".
"Pak….", aku hanya melenguh saja
karena kembali bibirku dikulumnya
dengan penuh napsu.
Tangannya segera menyamber
toketku, dielusnya pelan dari luar
blusku. Aku jadi menggelinjang,
melihat aku menggelinjang, dia mulai
meremas pelan toketku sehingga
aku makin menggelinjang. Pinter
sekali dia merangsang napsuku.
"Dah lama gak ngelakuin ya Din".
"Ngelakuin apa pak?".
"Maen".
"Maen apa pak?", aku pura-pura gak
ngerti arah pertanyaannya.
"Ngentot", katanya to the point.
"Ya mo ngelakuin ma siapa pak, kan
cowok Dina gak disini".
"Ma aku aja ya", kembali dia
mengulum bibirku sembari meremas
gemas kedua toketku bergantian.
Tangannya kemudian mulai
mengelus-elus pahaku. Pahaku
dikangkangkan dan elusannya
mengarah keselangkanganku. Karena
masih pake jins tebal, gosokan di
selangkanganku gak terlalu terasa.
Dvd bokep makin seru, si bule lagi
ngegenjot kontol gede panjangnya di
memek ceweknya. Aku sudah
terangsang sekali karena tontonan
dvd dan elusan tangan si bapak.
"Lepasin ya pakean kamu, biar
kerasa elusanku", dia tau rupanya
kalo gesekan diselangkanganku gak
terlalu terasa.
Tanpa menunggu jawabku, dia
menarik blusku ke atas. Aku
mengangkat kedua tanganku ke
atas juga untuk mempermudah dia
melepaskan blusku. Dia melotot
melihat toketku yang tertutup bra
yang kayanya gak muat menampung
semuanya.
"Din, montok banget deh kamu",
katanya sembari melepas kaitan
braku.
Terpampanglah toket montokku
didepan matanya. Pentilku yang imut
dielus-elusnya dengan telunjuknya.
"Sering diemut tapi masi imut ya Din
pentil kamu".
Aku makin menggelinjang karena
elusan di pentil aku. Dia
mendekatkan mukanya ke pentilku
dan mulai menjilatinya, tangan satu
langsung meremas toketku satunya.
"Aaaah pak..," kembali aku melenguh
karena ulahnya.
Pentilku langsung mengeras.
"Pentil kamu dah ngaceng tuh Din",
dia langsung mengemut pentilku dan
disedot-sedotnya, sementara
tangannya mulai mengelus-elus
puserku yang terbuka karena jinsku
yang model hipster.
"Pak, geli…", lenguhku lagi.
"Geli apa napsu".
"Dua-duanya pak".
"Lepas juga ya jins kamu".
Aku hanya menggangguk. Dia
membuka ban pinggangku, kemudian
kancing jins dibukanya, ritsluiting
diturunkan, dan dia mulai menarik
jinsku. Karena ngepas badan
memang tidak mudah melepas
jinsku. Aku mengangkat pantatku
untuk mempermudah dia
melepasnya. Ketika jinsku terlepas,
dia melotot lagi melihat jembutku
yang menyeruak dari samping kanan
kiri dan bagian atas cd miniku yang
tipis.
"Wah lebat banget jembut kamu Din,
aku dah duga. Prempuan yang
kumisan pasti jembutnya lebat, dan
napsunya gede banget". Kamu dah
napsu ya Din".
"Dari tadi pak, abis tangan bapak
nakal sih", jawabku manja.
Dia memelukku dan tangannya
meluncur ke toketku. Jarinya
kembali menelusuri toketku, dielus-
elusnya dengan lembut. Aku terdiam,
napasku makin memburu terengah.
Pentilku dikilik-kiliknya dengan
jarinya sehingga tambah mengeras.
"Paak", lenguhku.
Dia langsung saja meremes-remes
toketku dengan penuh napsu. Aku
bersandar di dadanya yang bidang.
Dia kembali menciumi leherku
sementara kedua toketku terus
saja diremes-remes, sehingga
napsuku makin berkobar. Dia segera
mengecup bibirku. Kubalas dengan
ganas. Bibirku dikulumnya, lidahnya
menjalar didalam mulutku
sementara tanganku segera turun
mencari kontolnya. Kuusap-usap,
terasa sekali kontolnya sudah
ngaceng berat, keras sekali. Segera
ikat pinggangnya kubuka, celananya
kubuka. Dia berdiri sehingga celana
panjangnya meluncur ke lantai.
Kontolnya yang besar itu nongol
dari bagian atas CD nya yang mini,
hampir menyentuh pusernya saking
panjangnya. Kami segera bergelut.
Dia terus meremas-remas toketku
sementara aku mengocok kontolnya.
"Pak, keras banget, gede lagi", kataku
sambil jongkok didepannya, melepas
cdnya dan menciumi kontolnya dan
menghisap daerah sekelilingnya
termasuk biji pelernya.
"Aah Din, kamu pinter banget bikin
aku nikmat", erangnya.
"Aaaduuuuuhh…. Din….. enak banget
emutanmu".
Kontolnya kujilati seluruhnya
kemudian kumasukkan ke mulutku,
kukulum dan kuisep-isep. Kepalaku
mengangguk-angguk mengeluar
masukkan kontolnya di mulutku. Aku
makin terangsang ketika mengemut
kontol besarnya. Akhirnya dia gak
tahan lagi. Bajunya dilepaskannya
sehingga dia telanjang bulet, sedang
aku masih memakai cd miniku yang
tipis nerawang. Aku ditariknya ke
kamarnya, sebelumnya dvd dimatikan
karena sudah tidak kutonton sejak
dia mulai meraba-raba tubuhku. Aku
dibaringkannya diranjang. Sambil
terus meremas-remas toketku
tangan satunya mempermainkan
jembutku yang lebat dari luar cdku.
"Pak, geli", erangku.
"Geli apa nikmat Din", tanyanya.
"Dua-duanya pak, Dina dientot dong
pak, udah kepengin banget nih",
kataku to the point.
Tangannya menyusup ke punggungku
sambil mengecup bibirku.
"Din kamu napsuin banget deh",
katanya sambil melepas cdku.
Aku mengangkat pantatku sehingga
cdku dengan mudah meninggalkan
tempatnya.
Dia langsung saja menindihku.
Kontolnya diarahkan ke belahan
nonokku yang sudah basah dan
sedikit terbuka, lalu dia menekan
kontolnya sehingga kepala kontolnya
mulai menerobos masuk nonokku.
Aku mengerang keenakan sambil
memeluk punggungnya. Dia kembali
menciumi bibirku. Lidahnya menjulur
masuk mulutku lagi dan segera
kuisep-isep. Sementara itu dia
terus menekan pantatnya pelan-
pelan sehinggga kepala kontolnya
masuk nonokku makin dalam dan
bless……
Kontolnya sudah masuk setengahnya
kedalam nonokku.
"Aah, kontol bapak nikmat banget
deh", erangku sambil mencengkeram
punggungnya.
Kedua kakiku kulingkarkan di
pinggangnya sehingga kontol
besarnya langsung ambles semuanya
di nonokku.
"Pak, ssh, enak pak, terusin", erangku.
Aku menggeliat-geliat ketika dia
mulai mengeluarmasukkan kontolnya
di nonokku. Aku mengejang-
ngejangkan nonokku meremes-remes
kontolnya yang sedang keluar masuk
itu.
"Din nikmat banget empotan nonok
kamu", erangnya.
"Kencang sekali empotannya, mana
peret lagi".
"Terang saja peret pak, Dina baru
sekali ini ngerasain kontol sebesar
bapak punya keluar masuk nonok
Dina".
"Mangnya kontol cowok kamu kecil
ya Din".
"Ketika itu si rasanya gede pak, tapi
dah ngerasain kontol bapak, kayanya
kecil banget deh kontol cowok Dina".
Dia memelukku dan kembali menciumi
bibirku, dengan menggebu-gebu
bibirku dilumatnya, aku mengiringi
permainan bibirnya dengan membalas
mengulum bibirnya. Terasa lidahnya
menerobos masuk mulutku. Dia
mengenjotkan kontolnya keluar
masuk makin cepat dan keras, aku
menggeliatkan pinggulku mengiringi
keluar masuknya kontolnya di
nonokku. Setiap kali dia
menancapkan kontolnya dalam-dalam
aku melenguh keenakan. Terasa
banget kontolnya menyesaki seluruh
nonokku sampe kedalem. Karena
lenguhanku dia makin bernapsu
mengenjotkan kontolnya. Gak bisa
cepet-cepet karena kakiku masih
melingkar dipinggangnya, tapi
cukuplah untuk menimbulkan
rangsang nikmat di nonokku.
Kenikmatan terus berlangsung
selama dia terus mengenjotkan
kontolnya keluar masuk, akhirnya
aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di
pinggangnya terlepas dan
kukangkangkan lebar-lebar.
Posisi ini mempermudah gerakan
kontolnya keluar masuk nonokku dan
rasanya masuk lebih dalam lagi.
Tidak lama kemudian aku memeluk
punggungnya makin kera.
"Pak, Dina mau nyampe".
"Kita bareng ya Din", katanya sambil
mempercepat enjotannya.
"Pak, gak tahan lagi pak, Dina
nyampe pak, aakh", jeritku saking
nikmatnya.
Kakiku kembali kulingkarkan di
pinggangnya sehingga kontolnya
nancep dalam sekali di nonokku.
Nonokku otomatis mengejang-
ngejang ketika aku nyampe sehingga
bendungan pejunya bobol juga.
"Akh Din, aku ngecret Din, akh", dia
mengerang sambil mengecretkan
pejunya beberapa kali di nonokku.
Dengan nafas yang terengah-engah
dan badan penuh dengan keringat,
aku dipeluknya sementara kontolnya
masih tetep nancep di nonokku. Aku
menikmati enaknya nyampe. Setelah
gak ngos-ngosan, dia mencabut
kontolnya dari nonokku. Kontolnya
berlumuran lendir nonokku dan
pejunya sendiri. Dia berbaring
disebelahku.
"Din, akhirnya aku kesampean juga
ngentotin kamu. Sejak pertama
ngeliat kamu aku dah napsu banget
ma kamu. Kamu nikmat banget deh
kalo dientot. Kamu yang paling
nikmat dari semua perempuan muda
yang pernah aku entot", katanya
sambil mengelus-elus pipiku.
"Mandi yuk" ajaknya.
"Kan dah kringeten", ketika melihat
ekspresiku yang menanyakan apa
gunanya mandi.
Kami bercanda-canda di kamar
mandi seperti anak kecil saling
menggosok dan berebutan sabun, dia
kemudian menarik tubuhku merapat
ke tubuhnya. Aku duduk
dipangkuannya dan tangannya
mengusap-usap pahaku.
"Kamu cantik sekali, Din", rayunya.
Tangannya pindah ke bukit nonokku
mempermainkan jembutku yang
lebat. Dia bisa melakukan itu karena
aku mengangkangkan pahaku.
Tangannya terus menjalar ke atas
ke pinggangku.
"Geli pak", kataku ketika tangannya
menggelitiki pinggangku.
Aku menggeliat-geliat jadinya.
Segera tangannya meremes-remes
toketku.
"Toket kamu besar ya Din, kenceng
lagi", katanya.
"Bapak suka kan", jawabku.
"Ya Din, aku suka sekali setiap inci
dari tubuhmu", jawabnya sambil
terus meremes-remes toketku.
Dia kemudian mencium bibirku.
Akhirnya usailah kemesraan di
kamar mandi. Kami saling
mengeringkan badan, dan kembali
keranjang.
Kontolnya yang belum aku apa-apain
sudah ngaceng berat.
"Pak, napsu bapak besar sekali, baru
saja ngecret di nonok Dina bapak
sudah ngaceng lagi", kataku sambil
mengocok kontolnya.
"Abis kamu napsuin sekali Din, gak
puas aku cuma sekali ngentotin
kamu".
Aku menjatuhkan dirinya dipelukan
dadanya yang bidang. Segera dia
mengecup bibirku, beralih ke leherku
dan kemudian turun ke toketku.
Toketku diremes-remesnya, aku
terengah, napsuku berkobar lagi.
Pentilku diemutnya. Tangan satunya
menjalar kebawah menerobos
lebatnya jembutku dan mengilik-ilik
itilku.
"Aakh pak, pinter banget
ngerangsang Dina", erangku.
Aku mengangkangkan pahaku supaya
kilikannya di itilku makin terasa.
Kilikan di itilku membuat aku kembali
liar. Tanganku mencari kontolnya,
kuremes dan kepalanya kukocok-
kocok. Aku bangkit dari pelukannya,
kontolnya yang tegak berdiri dengan
kerasnya. Kontolnya kujilati.
Pertama cuma kepalanya aku
masukkan ke mulutku dan kuemut-
emut. Dia meraih pantatku dan
menarik aku menelungkup diatasnya.
Dia mulai menjilati nonokku, aku
menggelinjang setiap kali dia
mengecup bibir nonokku. Dengan
kedua tangannya, dia membuka
nonokku pelan-pelan, terasa lidahnya
menjulur menjilati bagian dalam bibir
nonokku. Aku melepaskan emutanku
di kontolnya dan mengerang hebat.
"Pak aakh". pantatku menggelinjang
sehingga mulutnya melekat erat di
nonokku.
"Terus pak aakh", erangku lagi,
kemudian terasa itilku yang menjadi
sasaran berikutnya, aku makin
mengerang keenakan.
Nonokku makin kebanjiran lendir
yang terus merembes, soalnya aku
udah napsu banget. Cukup lama dia
mengemut itilku dan akhirnya.
"Pak, Dina nyampe pak, aakh",
erangku.
"Pak nikmat banget deh, belum
dientot udah nikmat begini".
Aku memutar badanku kesamping
dan berbaring disebelahnya. Dia
bangun dan mencium bibirku. Dia
mengambil soft drink dari lemari es
dan diberikannya kepadaku. Aku
minum sedikit untuk meredakan
napasku yang ngos-ngosan. Kemudian
aku dinaikinya, ditancapkannya
kontolnya ke nonokku dan
didorongnya masuk pelan-pelan.
"Pak, enak, dimasukin semuanya pak,
teken lagi pak, akh", erangku
merasakan nikmatnya kontolnya
nancep lagi di nonokku.
Dia mengenjotkan keluar masuk,
ketika kontolnya sudah nancep kira-
kira separonya, dia menggentakkan
pantatnya kebawah sehingga
langsung aja kontolnya ambles
semuanya di nonokku.
"Pak, aakh", erangku penuh nikmat.
Dia mengenjotkan kontolnya keluar
masuk makin cepet, sambil menciumi
bibirku sampe akhirnya.
"Pak, Dina nyampe pak, ooh", aku
mengejang-ngejang saking
nikmatnya.
Nonokku otomatis ikut mengejang-
ngejang. Dia meringis-ringis
keenakan karena kontolnya diremes-
remes nonokku dengan keras, tapi
dia masih perkasa. Kemudian dia
mencabut kontolnya dan minta aku
nungging. Dia menciumi kedua
bongkahan pantatku, dengan gemas
dia menjilati dan mengusapi
pantatku. Mulutnya terus
merambat ke selangkanganku. Aku
mendesis merasakan sensasi waktu
lidahnya menyapu naik dari nonokku
ke arah pantatku. Kedua jarinya
membuka bibir nonokku dan dia
menjulurkan lidahnya menjilati bagian
dalem nonokku. Aku makin mendesah
gak karuan, tubuhku menggelinjang.
Ditengah kenikmatan itu, dia dengan
cepat mengganti lidahnya dengan
kontolnya.
Aku menahan napas sambil menggigit
bibir ketika kontol besarnya kembali
nancep di nonokku.
"Pak", erangku ketika akhirnya
kontolnya ambles semuanya di
nonokku.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya
keluar masuk, mula-mula pelan,
makin lama makin cepat dan keras.
Aku kembali mendesah-desah saking
enaknya. Toketku diremes-remesnya
dari belakang, tapi enjotan
kontolnya jalan terus.
Ditengah kenikmatan, dia mengganti
posisi lagi. Aku diajaknya keluar
kamar dan dia duduk di sofa di
kamar tamu dan aku duduk
dipangkuannya membelakanginya.
Kontolnya sudah nancep semuanya
lagi di nonokku. Aku semakin cepat
menaik turunkan badanku.
Tangannya gak bosen-bosennya
ngeremes toketku. Pentilku yang
sudah keras itu diplintir-plintirnya.
Gerakanku makin liar saja, aku
makin tak terkendali menggerakkan
badanku, kugerakkan badanku sekuat
tenaga sehingga kontolnya nancep
dalem banget.
"Pak, Dina dah mau nyampe lagi pak,
aduh pak, enak banget", erangku.
Tau aku udah mau nyampe, dia
mengangkat badanku dari
pangkuannya sehingga kontolnya
yang masih perkasa lepas dari
nonokku.
"Kok brenti pak", tanyaku protes.
Aku diselonjorkan lagi disofa,
pantatku ada dipinggiran sofa. Dia
berlutut di depanku sambil
memegang dan mengangkangkan
pahaku lebar-lebar, kembali
ditancepkannya kontolnya kedalam
nonokku. Dengan sekali enjot,
kontolnya sudah ambles semuanya.
Dia mulai mengenjotkan kontolnya
keluar masuk dengan cepat. Nonokku
mulai berkontraksi, mengejan,
meremes-remes kontolnya,
tandanya aku dah hampir nyampe.
Dia makin gencar mengenjotkan
kontolnya, da…
"Pak, Dina nyampe lagi pak, akh",
jeritku.
Dia pun merasakan remesan
nonokku karena nyampe. Enjotannya
makin cepat saja sehingga akhirnya…
"Din…" dia berteriak menyebut namaku
dan terasa pejunya ngecret dengan
derasnya di nonokku.
"Pak, nikmat banget ya", tanyaku.
Dia mencabut kontolnya dan
langsung menarikku menuju ke
kamar. Di ranjang kami terkapar
bersebelahan. Tak lama kemudian
aku terlelap karena lemes dan
nikmat.
Ketika terbangun hari dah sore.
"Din, kamu bilang ke orang rumah
kalo kamu nginep dirumah temen.
Jadi kita bisa asik sampe besok.
Mau ya".
Aku menggangguk dan nelpon ke
rumah dengan hpku memberitahu
kalo malem ini aku nginep dirumah
temen. Kami mandi bersama kembali,
kali ini bener-bener mandi karena
perut dah terasa laper. Selesai
mandi, kami Aerpakean. Aku
terpaksa memakai pakeanku yang
tadi lagi.
"Nanti kita beli baju ganti buat kamu
ya Din, bilang aja minjem ma temen
kamu kalo besok ditanya".
Aku diajaknya ke mal, dia
membelikan aku pakean untuk ganti
yang aku pake dari tadi pagi,
dalemannya juga dibelikan. Pakean
dan daleman baru langsung kupake
setelah dibayar. Gak enak pake
pakean dan daleman yang dari tadi
pagi udah aku pake. Pakean dan
daleman kotorku dimasukkan aja ke
tas pakean.
"Makasi ya pak, bapak baek banget
sih".
"Kan kamu juga dah kasi aku nikmat,
kita kudu berbagilah. Makan yuk".
Dia mengajakku ke satu resto, aku
ikut aja, dia yang pesan makanan
dan minuman. Santai sekali malem
ini, kami makan dengan santai
sembari guyon-guyon ngomongin
aktivitas yang baru kita lakuin tadi
dirumahnya.
"Bapak kuat banget sih maennya.
Kalo maen ma abege pada lemes ya
pak. Dina lemes banget deh".
"Tapi nikmat kan".
"Banget".
"Mau lagi kan".
"Ya maulah pak".
Selesai makan kami langsung pulang
lagi ke rumahnya.
Di kamar, dia berbaring diranjang
dan aku duduk disebelahnya. Pakaian
luar sudah kulepas sehingga aku
tinggal berbikini ria, daleman yang
aku beli tadi model bikini.
"Din, aku napsu sekali liat badan
kamu", katanya terus terang.
Langsung kulirik daerah kontolnya
dari balik celananya, kelihatannya
sudah mulai ngaceng karena
kelihatan ngegelembung. Dia
mengelus-elus punggungku, terus
tangannya pindah mengelus pahaku,
merayap keatas dan menggosok
nonokku dari luar CD bikiniku. Aku
mengangkangkan pahaku sehingga
jarinya menggosok-gosok belahan
nonokku, tetap dari luar cd.
"Ssh pak", erangku.
"Din, kau maukan ngentot lagi dengan
aku", tanyanya sambil tersenyum,
jarinya terus saja mengelus belahan
nonokku dari luar.
"Mau banget pak, belum pernah Dina
merasa senikmat ini dientot".
Dia mulai menjilati pahaku, jilatannya
perlahan menjalar ke tengah. Aku
hanya dapat mencengkram sprei
ketika kurasakan lidahnya yang
tebal dan kasar itu menyusup ke
pinggir cd bikiniku yang disingkirkan
dengan jarinya lalu menyentuh bibir
nonokku. Bukan hanya bibir nonokku
yang dijilatinya, tapi lidahnya juga
masuk ke liang nonokku, rasanya
wuiihh.. gak karuan, geli-geli enak.
Tangannya yang terus mengelus
paha dan pantatku mempercepat
naiknya napsuku. Sesaat kemudian,
dia menarik lepas ikatan cd bikiniku.
Dia mendekap tubuhku dari belakang
dalam posisi berbaring menyamping.
Dengan lembut dia membelai
permukaannya yang ditumbuhi
jembut yang lebat. Sementara
tangan yang satunya mulai naik ke
toketku, darahku makin bergolak
ketika telapak tangannya yang
kasar itu menyusup ke balik bra
bikiniku kemudian meremas toketku
dengan gemasnya.
"Din, toket kamu besar dan keras.
Jembut kamu lebat sekali, pantas
napsu kamu besar" katanya dekat
telingaku sehingga deru nafasnya
serasa menggelitik.
Aku hanya terdiam dan meresapi
dalam-dalam elusan-elusan pada
daerah sensitifku. Dia makin getol,
jari-jarinya kini bukan hanya
mengelus nonokku tapi juga mulai
mengorek-ngoreknya, cup bra
bikiniku yang sebelah kanan
diturunkannya sehingga dia dapat
melihat jelas toketku dengan pentil
yang sudah mengeras. Aku
merasakan kontol keras di balik
celananya yang digesek-gesek pada
pantatku. Dia sangat bernafsu
melihat toketku yang montok itu,
tangannya meremas-remas dan
terkadang memilin-milin pentilnya.
Remasannya semakin kasar dan
mulai meraih yang kiri setelah dia
pelorotkan cup-nya. Ketika dia
menciumi leherku, terasa olehku
nafasnya juga sudah memburu, bulu
kudukku merinding waktu lidahnya
menyapu kulit leherku disertai
kecupan. Aku hanya bisa
meresponnya dengan mendesah dan
merintih, bahkan menjerit pendek
waktu remasannya pada toketku
mengencang atau jarinya mengebor
nonokku lebih dalam. Kecupannya
bergerak naik menuju mulutku
meninggalkan jejak berupa air liur
dan bekas gigitan di permukaan
kulit yang dilalui. Bibirnya akhirnya
bertemu dengan bibirku menyumbat
eranganku, dia menciumiku dengan
gemas. Dia bergerak lebih cepat dan
melumat bibirku. Mulutku mulai
terbuka membiarkan lidahnya masuk,
dia menyapu langit-langit mulutku
dan menggelitik lidahku dengan
lidahnya sehingga lidahku pun turut
beradu dengannya. Kami larut dalam
birahi, aku memainkan lidahku di
dalam mulutnya.
Setelah puas berciuman, dia
melepaskan dekapannya dan melepas
seluruh pakaiannya. Maka
menyembullah kontolnya yang sudah
ngaceng dari tadi. Aku masih takjub
pada kontol yang begitu besar dan
berurat. Terbayang besarnya
kenikmatan yang akan aku dapatkan
kembali kalo kontol extra besar itu
keluar masuk di nonokku. Akupun
pelan-pelan meraih kontolnya,
tanganku tak muat
menggenggamnya, sungguh fantastis
ukurannya.
"Ayo Din, emutin kontolku" katanya.
Kubimbing kontol dalam genggamanku
ke mulutku, uuhh.. susah sekali
memasukkannya karena ukurannya.
Terasa asin waktu lidahku
menyentuh kepalanya, namun aku
terus memasukkan lebih dalam ke
mulutku lalu mulai memaju-
mundurkan kepalaku. Selain
mengemut tanganku turut aktif
mengocok ataupun memijati biji
pelirnya.
"Uaahh.. ennakk banget, kamu udah
pengalaman yah" ceracaunya
menikmati emutanku, sementara
tangannya yang bercokol di toketku
sedang asyik memelintir dan
memencet pentilku.
Tangan kanannya tetap saja
mempermainkan nonok dan itilku.
Aku menggelinjang gak karuan, tapi
kontolnya tetap saja aku emut. Aku
hanya bisa melenguh tidak jelas
karena mulutku penuh dengan
kontolnya yang besar.
"Din, kita mulai aja ya. Aku udah gak
tahan nih pengen menikmati lagi
nonok kamu", katanya.
Dia menelentangkanku, ikatan braku
dilepasnya dengan sekali tarikan. Dia
mengambil posisi ditengah
kangkanganku, kontolnya yang besar
dan keras diarahkannya ke nonokku
yang sudah makin basah. Aku
menggeliat-geliat ketika kurasakan
betapa besarnya kontol yang
menerobos masuk nonokku pelan-
pelan. Nonokku berkontraksi
kemasukan kontol gede itu.
"Din, nonok kamu peret banget",
katanya sambil terus menekan
masuk kontolnya pelan-pelan.
"Abis kontol bapak besar sekali.
Nonok Dina belum pernah kemasukan
yang sebesar kontol bapak, masukin
terus pak, nikmaat banget deh
rasanya", jawabku sambil terus
menggeliat.
Setengah kontolnya telah masuk.
Dan satu sentakan berikutnya,
seluruh kontolnya telah ada di
dalam nonokku. Aku hanya
memejamkan mata dan
menengadahkan muka saja karena
sedang mengalami kenikmatan tiada
tara. Dia mulai mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan
pelan, makin lama makin cepat
karena enjotannya makin lancar.
Terasa nonokku mengencang
meremas kontolnya yang nikmat
banget itu. Tangannya mulai
bergerilya ke arah toketku. Toketku
diremas perlahan, seirama dengan
enjotan kontolnya di nonokku. Aku
hanya menoleh ke kanan dan ke kiri,
pinggulku mengikuti goyangan
pinggulnya. Kontolnya terus saja
dikeluar masukkan mengisi seluruh
relung nonokku. Sambil mengenjotkan
kontolnya, dia mengemut pentilku
yang keras dengan lembut.
Dimainkannya pentil kanan dengan
lidahnya, namun seluruh permukaan
bibirnya membentuk huruf O dan
melekat di toketku. Ini semua
membuat aku mendesah lepas, tak
tertahan lagi. Dia mulai
mempercepat enjotannya. Aku makin
sering menegang, dan merintih,
"Ah… ah…"
Dalam enjotannya yang begitu cepat
dan intens, aku menjambak
rambutnya,
"Aaahhh pak, Dina nyampee," lenguhan
panjang dan dalam keluar dari
mulutku.
Aku udah nyampe. Tanganku yang
menjambak rambutnya itu pun
terkulai lemas di pundaknya.
Dia makin intens mengenjotkan
kontolnya. Bibirku yang tak bisa
menutup karena menahan
kenikmatan itu pun dilumatnya, dan
aku membalasnya dengan lumatan
juga. Kami saling berpagut mesra
sambil bergoyang. Tangan kanannya
tetap berada ditoketku, meremas-
remas, dan sesekali mempermainkan
pentilku. Terasa nonokku
mencengkeram kontol gedenya.
"Uhhh," dia mengejang.
Satu pelukan erat, dan sentakan
keras, kontolnya menghujam keras
ke dalam nonokku, mengiringi
muncratnya pejunya. Tepat saat itu
juga aku memeluknya erat sekali,
mengejang, dan menjerit,
"Aahhh".
Kemudian pelukanku melemas. Aku
nyampe untuk kedua kalinya, namun
kali ini berbarengan dengan
ngecretnya pejunya.
Setelah dengusan napas mereda, dia
mencabut kontolnya dari nonokku
dan terkapar disebelahku.
"Pak, kontol bapak lemes aja udah
gede, gak heran kalo ngaceng jadi
gede banget. Bener kata temen
Dina, makin gede kontol yang masuk,
makin nikmat rasanya", kataku.
"Memangnya kontol cowok kamu
kecil ya Din", tanyanya.
"Ya kecil lah kalo dibandingkan dengan
kontol bapak, ukurannya extra larga
ya pak".
"Iya Din, aku sering ngentot dengan
perempuan lain, tapi dengan kamu
yang paling nikmat. Nonok kamu
kenceng sekali njepit kontolku dan
empotannya luar biasa", katanya
memuji.
Aku cuma tersenyum,
"Mo lagi ya pak".
"Iyalah, aku sih gak bakalan puas deh
ngentotin kamu Din ".
Dia langsung mulai lagi, luar biasa
staminanya, kontolnya dah mulai
ngaceng lagi. Tangannya mulai
meremas-remas pantatku.
Kemudian, dia mengangkat satu
kakiku dan menahannya selagi
tangan satunya meraih nonokku.
"Ohh.. pak," rintihku.
Kurasakan napsuku mulai naik.
Jarinya dengan lincah menggosok-
gosok lupak nonokku yang mulai
basah. Nafasku juga mulai cepat dan
berat. Ia membuka cdku dan
membuka lebar-lebar pahaku
sehingga nonokku terpampang lebar
untuk dijelajahi oleh tangannya.
Dengan sigap tangannya kembali
meraih nonokku dan meremasnya.
Dia menjilati telingaku ketika
tangannya mulai bermain diitilku.
Napsuku sudah tak tertahankan lagi.
Aku mulai mendesah-desah tak
keruan. Jilatan maut di telingaku
menambah nafsuku. Dia terus
menekan-nekan itilku dari atas ke
bawah. aku meracau tak karuan.
"Ahh.. Shh.. pak" desahku bernafsu.
Jarinya dengan lihai menggosok-
gosok dan menekan itilku dengan
berirama. Rasanya bagaikan
melayang dan desahanku berubah
menjadi rintihan kenikmatan. Tak
sampai 15 menit kemudian, aku
nyampe.
"Pak, nikmat banget, belum dientot
saja sudah nikmat," desahku,
tanganku meremas tangannya yang
sedang bermain di itilku dengan
bernafsu.
Di luar perkiraanku, dia malah
memperkeras dan mempercepat
gerakannya. Dia merentangkan kedua
pahaku.
Kurasakan jilatan lidah di bibir
nonokku, rasa menggelitik yang luar
biasa menyerang tubuhku. Jilatan
itu menjalar ke itilku, kurasakan
gigitan lembut di itilku yang kian
merangsang napsuku. Aku melenguh
keras disertai jeritan-jeritan
kenikmatan yang seakan menyuruh
dia untuk terus dan tak berhenti.
Melihat reaksiku, dia terus
menggesekan jarinya di liang
nonokku yang sudah membanjir. Tak
kuasa menahan nikmat, aku pun
mendesah keras terus-menerus.
Aku meracau tidak beraturan.
Kemudian kurasakan sensasi yang
luar biasa nikmatnya tak lama
kemudian. Nonokku mengeluarkan
cairan deras bening, aku nyampe
untuk kedua kalinya.
"Pak, ooh", lenguhku.
Dia meremas toketku dengan
sangat keras. Aku melenguh sakit,
kemudian pentilku yang menjadi
sasaran berikutnya, dipilin dan
dicubitnya pelan. Napsuku kembali
berkobar, nonokku kembali
membasah,
"Pak, entotin Dina sekarang, Dina
udah napsu banget pak", erangku.
Kontol besarnya sudah ngaceng
berat mengangguk-angguk.
Dia menggesekkan kepala kontolnya
ke bibir nonokku yang sudah basah.
Aku merasakan sensasi lebih
daripada jilatan lidahnya di nonokku
sebelumnya hingga kutanggapi
sensasi luar biasa itu dengan
rintihan keras kenikmatan.
"Ahh! pak.. Ohh.. entotin Dina" racauku.
Dengan perlahan ia memasukkan
kepala kontol ke dalam nonokku,
segera dia menyodok-nyodok
kontolnya dengan kuat dan keras di
nonokku. Rasanya nikmat sekali. Dia
mendesah terus-menerus memuji
kerapatan dan betapa enaknya
nonokku. Kontolnya yang panjang dan
besar terasa menyodok bagian
terdalam nonokku hingga
membuatku nyampe lagi.
"Pak, Dina nyampe pak, aakh
nikmatnya", erangku.
Kemudian dia membalikkan badanku
yang telah lemas dan menusukkan
kontolnya ke dalam nonokku dari
belakang. Posisi doggie ini lebih
nikmat karena terasa lebih
menggosok dinding nonokku yang
masih sensitif.
"Oh Din.. nonokmu bagaikan sorga, "
Akhirnya setelah menggenjotku
selama setengah jam, dia ngecret
didalam nonokku. Pejunya terasa
dengan kuat menyemprot dinding
nonokku. Dia melenguh nikmat dan
badannya mengejang-ngejang.
Tangannya dengan kuat meremas
toketku dan menarik-narik pentilku.
Setelah reda, dia berbaring di
sebelahku dan menjilati pentilku.
Pentilku disedot-sedot dan
digerogotinya dengan gemas.
Tampaknya dia ingin membuatku
nyampe lagi. Tangannya kembali
menjelajahi nonokku, namun kali ini
jarinya masuk ke dalam nonokku. Dia
menekan-nekan dinding nonokku.
Ketika sampai pada suatu titik,
badanku mengejang nikmat dan dia
tampaknya senang sekali hingga
jarinya kembali menggosok-gosok
daerah rawan itu dan menekannya
terus menerus.
Wow! Rasanya ajaib sekali!
Nikmatnya tak tertahankan. G-Spot
ku. Aku tidak bertahan lama dan
akhirnya nyampe lagi untuk kesekian
kalinya. Badanku mengejang dan
nonokku kembali berlendir.
"Pak nikmat banget deh malem ini",
kataku.
Pinter banget dia merangsang aku
dan membuat aku nyampe, baik
pake kontolnya maupun pake jarinya.
Segera akupun tertidur kelelahan.
Ketika aku terbangun hari udah
siang, dia masih saja mendengkur
disampingku. Aku bangun ke kamar
mandi untuk kencing, cuci muka dan
sikat gigi. Ketika kembali ke ranjang
dia masih saja mendengkur. Aku
ngintip dibalik korden kamar,
matahari udah tinggi juga. Aku
melihat jam tanganku, udah jam 8
lewat. Korden kusibakkan, dia
terpakun karena silau, matanya
dipicingkan untuk mengurangi
silaunya sinar yang masuk kamar.
Kulihat kontolnya sudah tegak lagi
seperti tiang bendera. Dia ke kamar
mandi, terdengar kloset berbunyi,
rupanya dia kencing. Gak lama lagi
terdengar dia menyikat gigi. Ketika
dia kembali ke kamar, aku udah
berbaring di ranjang lagi menantikan
serangan pagi. Aku melihat kontol
besarnya masih aja ngaceng dengan
kerasnya walaupun dia udah kencing.
Dia duduk disampingku dan mencium
bibirku.
"Pagi Din, kita main lagi yo", ajaknya.
Kembali dia menciumku, aku
menyambut ciumannya dengan napsu
juga, bukan cuma bibir yang main,
lidah dan ludah pun saling belit dan
campur baur dengan liarnya. Sebelah
kakiku ngelingker di pinggulnya
supaya lebih mepet lagi. Tangannya
mulai main, menjalari pahaku.
Tangannya terus menjalar sampai
menyentuh celah di pangkal pahaku.
Nonokku digelitik-gelitik. Aku
menggelepar merasakan jari-jarinya
yang nakal. Bibir kulepas dari
bibirnya.
"Hmmhhh… enak, pak." jeritku.
Jari-jarinya tambah nakal, menusuk
lupak nonokku yang sudah berlendir
dan mengocoknya. Aku tambah
menjerit-jerit.
"Pak… hhh… masukkin kontol bapak, Dina
udah nggak tahan.. hhhh… hhh…"
Dia segera memposisikan diatasku
yang sudah telentang mengangkang.
Kontolnya ditancapkan ke nonokku,
aku melenguh keenakan.
"Pak, kontol bapak nikmat banget
deh".
Kontolnya didorongnya lagi sampai
mentok.
"Pak.. oohhh.. nikmatnya" jeritku.
Kontolnya dikocok keluar masuk
nonokku. Aku mulai mengejang-
ngejang lagi dan bibirku tak henti-
hentinya menyuarakan kenikmatan.
Kurang lebih dua puluh menitan
akhirnya dia ngecret.
Ugh, rasanya enak bener…! Pejunya
berhamburan keluar, bermuncratan
dan menembak-nembak di dalam
nonokku. Aku sendiri sudah beberapa
kali nyampe sampe nonokku
mengejang-ngejang keenakan. Lendir
dari nonokku membanjir… meleber di
paha, betis dan pantatku. Aku
menggeletak lemas. Aku dan dia
sama-sama mandi keringat.
Nafasnya terengah-engah tak
beraturan. Dalam nada tersengal-
sengal sekarang aku yang minta
lagi.
"Dina masih kepengen sekali lagi…".
Dia merebahkan badannya di
sampingku. Dia kembali menciumku.
Aku ladenin ciumannya. Dia menindih
badanku sambil menciumku. Lidah
ketemu lidah, membelit, dan saling
menjilat. Aku menggumam-gumam
kenikmatan, sambil berciuman dia
menggoyang-goyang pinggulnya
sampai kontolnya yang telah
ngaceng lagi terasa kena di
nonokku. Bosen ciuman, bibir dan
lidahnya menjalar ke kuping leher
bahu, ketiak, terus ke toketku. Dia
gemes banget ngeliat pentilku yang
kecoklat-coklatan dan mencuat ke
atas itu. Dia menjilat pentilku
dengan rakus sampai aku ngerasa
geli. Pentil sebelah kanan digigitnya
dengan lembut, lidahnya menggelitik
pentilku di sela-sela gigi depannya,
sementara toket sebelah kiriku di
remas-remas. Tubuhku
menggelinjang karena geli dan
nikmat. Setelah beberapa saat di
permainkan, toketku terasa
mengeras dan pentilnya tegak.
Lendir nonokku mengalir dan terasa
basah di perutku.
"Pak, gantian Dina yang ngemut
kontol bapak ya", kataku sambil
menelentangkan badannya diranjang.
Aku mulai beraksi. Kupegang
kontolnya dengan kelima jariku.
Kukocok-kocok batangnya perlahan.
Dia menggumam pelan.
"Enak Din, terus.."
Lidahku mulai merambat ke kepala
kontolnya, kujilati cairan yang mulai
muncul di lubang kencingnya. Lalu
lidahku menggeser ke batangnya,
menjelajahi tiap jenjang kontolnya.
Tangan kiriku mengelus-ngelus biji
pelernya.
"Din…" gumamnya pelan.
"Enak banget, geli-geli nikmat".
Aku hanya tersenyum ngeliat dia
merem-melek kayak gitu. Terus aku
membuka mulutku dan menjejalkan
kontolnya masuk ke dalam mulutku.
Kontolnya kuisep kenceng-kenceng,
lalu dengan mulut kukocok kontolnya
turun naik turun naik.
"Uuuuuggggghhhh… sedap enak…
mmmmhhhh…", erangnya.
Aku lalu merubah posisiku untuk
melakukan 69. Aku di atasnya dan
menyorongkan pantatku ke
mukanya. Dia nggak nunggu dua kali,
langsung aja dia menjilati nonokku
yang berlendir dan merekah merah
itu. Bibirnya menyedot lubang
nonokku, menghisap lendirnya.
Lidahnya dimasukin ke dalam lubang
nonokku, menjilati dinding-dinding
basah, sementara jarinya
mempermainkan itilku. Aku
mengerang-ngerang dengan
kontolnya di mulutku, menyuarakan
kenikmatan. Lendir dari nonokku
membanjir membasahi mukanya. Aku
melepaskan kontolnya dari mulutku
dan meminta dia menyodok aku dari
belakang.
Waktu kontolnya masuk, aku hanya
merintih pelan. Kontolnya dienjotkan
keluar masuk dengan kencang, aku
hanya bisa mengejang-ngejang
menahan nikmat. Tangannya ikut
nimbrung merangsang itilku. Kocokan
kontol di nonokku dan kilikan jarinya
di itilku membuat aku mengerang
dan menjerit-jerit kenikmatan.
Sudah dua kali nonokku berkontraksi
karena aku nyampe, tapi dia terus
mengocok kontolnya keluar masuk
sampai aku lemes. Cairan nonokku
membecek, meleleh turun ke paha.
Setelah aku nyampe yang ke empat
kali di ronde ke dua itu, dia
akhirnya ngecret lagi.
"Pak, nikmat banget pagi ini, lebih
nikmat dari semalem, aku sampe
berkali-kali nyampe baru bapak
ngecret", lenguhku lemes.
Dia mencabut kontolnya dari
nonokku. Kemudian dia menyiapkan
sarapan untuk kami berdua, setelah
itu kami mandi, dan aku dianternya
pulang.
"Terima kasih untuk malam yang
indah bersamamu. Kapan-kapan kita
bisa mengulangi kenikmatan ini".
Dia menciumku, lama sekali.

mustofa satrio 26 Feb, 2011


--
Source: http://mustofaxxxzone.blogspot.com/2011/02/gelora-terpendam-dalam-jiwa.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

READMORE - GELORA TERPENDAM DALAM JIWA
UNLIMITED DOWNLOAD 3GP BOKEP TERBARU CLICK DISINI......

NO HP CEWEK2 PANGGILAN GILA SEXS CLICK DISINI......

ALAMAT FACEBOOK< TWUITER, dan No HP CEWEK2 (AYAM KAMPUS) INDO CLICK DISINI......